Tandaseru — Kawasan wisata pantai Tolire di Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, terancam abrasi yang cukup parah.
Terlebih lagi pada kawasan wisata tebing yang kerap menjadi lokasi swafoto sunset bagi pengunjung. Abrasi di areal tersebut telah menumbangkan pepohonan dan ada bangunan MCK yang nyaris terperosok jatuh ke jurang.
Menurut warga yang juga pengelola wisata Tolire, abrasi yang terjadi diduga akibat reklamasi pantai yang dilakukan Pemerintah Kota Ternate. Seperti reklamasi di pantai Kelurahan Kayu Merah dan Kalumata.
Abrasi bukan saja di tempat wisata namun di permukiman warga di pesisir Takome ikut terancam bencana alam tersebut.
“Kemudian di torang (kami, red) punya belakang rumah sana juga alami abrasi. Ini karena perluasan di kota jadi dampaknya itu di sini menjadi abrasi, gara-gara reklamasi itu,” ungkap Mansur Muhammad (47 tahun), warga Takome, Rabu (13/4).
Lanjut Mansur, dugaan abrasi akibat reklamasi itu cukup kuat karena selama ini warga tidak mengambil atau memperjualbelikan pasir pantai di pesisir Tolire.
Akibat dari bencana alam ini, kata dia, bibir pantai sudah bergeser masuk sekitar 3 meter bahkan lebih. Hal itulah yang mengakibatkan ada pohon yang tumbang.
“Itu MCK dibangun Bank BNI, kami bersyukur sekali ada bangunan itu. Tapi bangunan itu hampir saja jatuh karena abrasi,” kata Mansur seraya menunjukkan bangunan MCK.
Mengenai ancaman abrasi ini, Mansur yang juga Kepala Seksi Pemberdayaan di Pemerintah Kelurahan Takome mengaku bersama warga telah mengusulkan ke pemerintah daerah kota maupun provinsi agar dapat ditindaklanjuti.
“Kami berharap agar abrasi pantai ini bisa dilihat oleh pemerintah kota atau provinsi supaya abrasi ini bisa tertangani,” harap dia.
Tinggalkan Balasan