Tandaseru — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara memprioritaskan empat kategori Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dibina.

Empat kategori tersebut merupakan penyumbang inflasi di Kota Ternate yakni produk pertanian pangan, perikanan, makanan khas daerah, dan produk kreatif daerah.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Malut, R. Eko Adi Irianto ketika dikonfirmasi menyatakan, UMKM yang menjadi fokus binaan BI adalah UMKM yang mendukung pengendalian inflasi sebagaimana tugas BI.

“Fokus kami yaitu UMKM produsen pangan misalnya petani cabai dan petani bawang, UMKM produk unggulan ekspor seperti budidaya lobster, udang, kepiting dan kategori unggulan ekspor lainnya, kemudian ada UMKM unggulan daerah seperti makanan khas, kain khas daerah, dan produk kreatif daerah serta pembinaan pesantren,” jelasnya.

Sementara khusus pesantren, kata Eko, BI akan melakukan program pembinaan kewirausahaan kepada para santri.

Menurut dia, pesantren merupakan sekolah berasrama, sehingga santrinya mudah diajarkan dan dibina karena mereka berada dalam lingkungan asrama atau pondok pesantren.

“Kalau kita melatih santri kewirausahaan, mudah-mudahan santrinya juga jadi wirausaha sehingga bisa menyejahterakan masyarakat. Jadi program ini akan selalu kita lakukan setiap tahun,” tandas Eko.