Dari penutup tulisan ini, penulis ingin menegaskan, pemerintah harusnya pandai melihat otokritik. Penyampaian Akademisi Unkhair Dr. Mukhtar Adam beberapa waktu lalu di salah satu media lokal ada benarnya juga. Bahwa Pemerintah Kota Tidore belum mampu merespon secara baik terkait peningkatan UMKM lokal khususnya Tidore, mulai dari minuman Sarabati, tenun tidore, yang belum menjadi identitas kedaerahan. Kami masih menemukan air mineral di ruang-ruang kerja kepala daerah, ketimbang minuman lokal. Gaun batik masih terpakai di hari tertentu ketimbang Puta Dino. Contoh ini sudah meyakinkan masyarakat bahwa pemerintah belum sepenuhnya benar-benar berpikir tentang potensi daerah.
Pemkot Tikep lebih baik berpikir lebih serius, karena pada dasarnya masyarakat sedang berjuang membangun kepercayaan di tengah himpitan ekonomi yang semakin terhimpit, terutama dalam menyambut Sail Tidore. Semoga. (*)
Tinggalkan Balasan