Tandaseru — Warga dan pemilik toko di pusat Kota Daruba, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, melakukan pemalangan jalan umum, Senin (24/1).
Aksi palang jalan ini sebagai bentuk kekesalan atas berhamburannya debu material proyek reklamasi Water Front City Tahap II. Debu berasal dari material proyek yang berceceran saat diangkut truk.
Amatan tandaseru.com, sekira pukul 15.35 WIT pemalangan jalan dilakukan menggunakan tempat sampah dan dua meja pemilik toko. Belasan truk proyek tidak diizinkan melintas di lokasi tersebut.
“Samua pemilik toko kesal deng abu proyek ini. Dong (mereka, red) tara mau badengar, tong (kami, red) toreba tapi tara dengar-dengar,” tegas sejumlah pemilik toko.

Pemilik toko mengaku telah menyarankan agar material proyek yang berceceran di jalan raya disiram dengan water canon.
“Tapi dong bilang oto (mobil, red) tangki rusak,” ujar pemilik toko.
Pemalangan jalan kali ini merupakan kali keempatnya dilakukan. Pasalnya, debu membuat warga sesak napas dan mengancam kesehatan.
“Sampe ada yang so sake abu masuk sampe di dapur. Kalau boleh abis kegiatan siram. Kalau torang lebih baik bapece (berlumpur, red) daripada baabu karena abu masuk paru-paru,” pungkasnya.
Pengawas Penimbunan WFC Tahap II, Abdul Rauf, belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Morotai, Ramlan Drakel, menyatakan proyek penimbunan reklamsi pantai itu ditargetkan selesai bulan April tahun ini.
“Kalau yang penimbunan ini kita target sekitar bulan April sudah harus selesai timbunannya. Pemda reklamasi karena butuh lahan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan