Tandaseru — Awal tahun 2022, harga telur di warung di Kota Ternate, Maluku Utara, mencapai Rp 5.000 per butir. Para pemilik warung beralasan harga telur di pemasok juga mengalami kenaikan.

Di tingkat pemasok, harga telur pada Desember 2021 dijual Rp 1.700 per butir lalu naik menjadi Rp 3.000 per butir. Hari ini (5/1), harga telur turun menjadi Rp 2.600 per butir. Sementara satu rak dijual seharga Rp 75.000 hingga Rp 78.000.

“Harga ini fluktuatif, tidak menetap,” jelas Ifan, salah satu pemasok yang ditemui di Pasar Gamalama Bahari Berkesan, Rabu (5/1).

Telur yang dijual Ifan didatangkan dari Manado dan Surabaya. Antara kedua wilayah penyangga ini juga beda harga, sehingga para produsen harus menyesuaikan harga sesuai yang didapat dari produsen utama.

“Yang agak mahal dari Surabaya, karena kualitas telurnya jauh lebih bagus ketimbang Manado, jadi harga juga beda. Dari Manado kita jual dengan harta Rp 2.500 per butir, Surabaya kita jual dengan harga Rp 2.600 per butir, dan dilihat dari ukurannya juga,” terangnya.

Hal yang sama diungkapkan salah satu pedagang Pasar Gamalama, Malik. Menurutnya, kenaikan harga telur saat ini karena pengambilan dari distributor mahal sehingga harga pasaran juga ikut naik.

“Kita hanya penjual. Jika kita ambil dari Manado dan Surabaya sudah naik, mau tidak mau di Ternate juga naik, seperti itu lah,” katanya.

Sementara Sunarti, pemilik kios di Kelurahan Kasturian, Ternate Tengah, ketika dikonfirmasi mengakui telur saat ini mengalami kenaikan harga.

“Sekarang kita jual dengan harga satu butir Rp 5.000 karena di pasar juga mahal. Kita dapat kemarin satu butir Rp 3.000 sehingga kita jual dengan harga Rp 5.000,” tandasnya.