Tandaseru — Jelang pelantikan 10 pejabat eselon II di Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (27/10), drama mulai terjadi. Bagaimana tidak, Kantor Satpol PP Ternate mendadak dipalang orang tak dikenal (OTK) Rabu pagi.
Selain dipalang, ada pula potongan kertas yang ditempelkan di pintu bertuliskan “Torang (kami, red) sebagai anggota, Pak Wali tolong ganti Kasat Fandi. Setiap kebijakan Fandi hanya berpihak pada orang dekatnya”.
Kepala Satpol PP Ternate, Fhandi Mahmud, yang dikonfirmasi mengaku tak tahu-menahu pelaku pemalangan kantor tersebut.
“Ini dinamika. Selama pimpinan tertinggi memberikan saya kepercayaan mengelola organisasi ini, saya tetap melaksanakan tugas. Persoalan jabatan soal kepercayaan, kalaupun masih dipercayakan saya tetap melaksanakan,” tuturnya.
Menurutnya, pelaku pemalangan harus bersikap jantan dan menunjukkan wujud. Sebab tidak ada satu pun anggota yang diistimewakan, semua anggota dianggap sama.
“Dalam spanduk itu (disebutkan) hal-hal prinsip saya selalu utamakan orang-orang dekat. Saya rasa anggota Satpol PP ini semua dekat, tidak ada yang diistimewakan,” ucapnya.
Ditanyakan soal Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang belum dibayar, Fhandi menegaskan bukan Satpol PP saja yang TPP-nya belum terbayar. Seluruh OPD di pemkot juga belum terbayar.
“Untuk TPP, saya baru dapat bulan Agustus. Yang pasti bagi saya (protes) ini hal masuk akal dan wajar saja, karena ada yang suka dan tidak suka. Semua dikembalikan ke pimpinan untuk menjalankan organisasi ini. Saya akan menjalankan tugas sampai saya sudah tidak dipercayakan mengelola instansi ini,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan