Tandaseru — Sejumlah penumpang speedboat rute Kota Ternate-Sofifi, Tidore Kepulauan, mengeluhkan kondisi speedboat yang kerap mengalami mati mesin.
Ramlah, salah seorang penumpang, mengatakan dalam perjalanan dari Ternate ke Sofifi speedboat yang ditumpanginya mati mesin. Alhasil, speedboat harus putar balik ke Ternate.
“Tolong lah, kalau mesin rusak atau bermasalah jangan lagi digunakan untuk beroperasi karena ini mengancam nyawa penumpang,” ujarnya, Kamis (21/10).
Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikat Kapal Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Ternate, Maluku Utara, Muhammad Saleh, yang dikonfirmasi terpisah mengaku mati mesin di atas laut tidak bisa dijamin KSOP.
Ia menjelaskan, dalam aturan pemeriksaan mesin dilakukan 3 bulan sekali. Jika saat pemeriksaan mesin gagal dihidupkan maka speedboat tidak diperbolehkan beroperasi.
“Jadi pada saat marine inspector turun periksa kan diuji coba dihidupkan semua mesin itu. Apabila tim pemeriksa menemukan mesin tidak bisa hidup berarti itu disampaikan kepada pemilik untuk tidak menggunakan lagi dan segera dilakukan perbaikan,” jelasnya.
Lantaran pemeriksaan mesin dilakukan per 3 bulan sekali, sambungnya, mungkin saat pemeriksaan mesin semua hidup dengan bagus sehingga dibiarkan beroperasi. Namun terlepas dari pemeriksaan itu, pemilik kapal punya kewajiban perawatan mesin.
“Jadi ke depan kita mencoba menyampaikan kepada pemilik speedboat utuk mengadakan mesin-mesin yang baru. Minimal di antara empat mesin contohnya ada dua yang baru dan dua yang lama. Intinya adalah perawatan dari pemilik speedboat,” tukasnya.
Menurutnya, KSOP akan melakukan pemeriksaan untuk mengantisipasi mati mesin di tengah laut. Hal ini untuk kenyamanan calon penumpang.
“Untuk pemeriksaan kembali, bisa juga dari pihak agen melakukan permohonan pemeriksaan maka kita akan turun,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan