Tandaseru — Fazriati, perempuan asal Muna, Sulawesi Tenggara, berhasil meraih nilai tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Dari 734 peserta tes, Fazriati berada para peringkat pertama dengan nilai total 453. Perawat ini memili formasi untuk penempatan di Puskesmas Sabatai, Kecamatan Morotai Selatan.
“Yang nilai tertinggi ini sudah dua kali ikut tes,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pulau Morotai, Kalbi Rasid, kepada tandaseru.com, Kamis (21/10).
Menurut Kalbi, ia sempat menanyakan rahasia Fazriati meraih nilai tertinggi.
“Dia bilang sangat serius belajar dan melatih diri secara personal,” ujarnya.
“Dia juga sempat terharu, saya perhatikan dari ekspresi wajahnya. Karena saat kuliah secara akademik di kampus juga tidak terlalu (menonjol), tetapi karena punya keinginan kuat akhirnya bisa lolos,” sambung Kalbi.
Sejauh ini, sambung Kalbi, peserta yang lulus passing grade masih didominasi peserta dari luar daerah.
“Ini menjadi catatan tersendiri bagi kita di daerah, bahwa sudah harus berpikir bagaimana secara personal, individual, kemampuan akademik itu harus kita tingkatkan karena kompetisi untuk memperebutkan status sebagai PNS itu ternyata sangat tidak gampang. Aspek kompetensi akademik itu harus menjadi prioritas bagi kita di Pulau Morotai,” tukasnya.
Kalbi bilang, bagi peserta yang belum lulus sebagai CPNS 2021 semoga bisa mengikuti tahun depan. Sebab dilihat dari usia masih bisa mengikuti tes tahun depan.
“In syaa Allah ada kebijakan lain dari pemerintah daerah untuk membantu. Misalnya calon pencari kerja, khususnya CPNS, ada kebijakan-kebijakan yang mungkin bisa memberikan dorongan motivasi semacam pelatihan-pelatihan khusus itu. Mungkin yang akan kita lihat nanti seperti try out,” timpalnya.
“Ini mungkin pengalaman sehingga ke depan persiapannya lebih matang lagi. Saya lihat (sebagian besar) pas ada tes baru mereka belajar. Padahal beberapa orang yang saya coba tanya, yang nilai-nilainya tinggi, itu ada 6 bulan dan 3 bulan sebelumnya sudah belajar. Jadi pada saat masuk satu dua hari sebelum tes itu mereka sudah istirahat tidak belajar lagi,” pungkas Kalbi.
Tinggalkan Balasan