“Jaringan PLN di Gane ini sudah rusak sehingga ada perbaikan namun karena terkendala Covid-19 makanya anggarannya kecil sehingga dilaksanakan bertahap,” tuturnya.
“Jaringan PLN di Gane ini sudah 20 tahun lebih sehingga sudah harus direhab total, sebab saat ini jaringan yang bagus hanya di bagian Gane Barat Selatan, mulai dari Desa Marimoi. Namun itu juga masuk di bawah pohon-pohon kelapa sehingga kegiatan pemangkasan (pembersihan jaringan) terus dilakukan,” ujar Ibrahim.
Menurutnya, jaringan PLN mulai dari Saketa sampai Desa Oha, kemudian Saketa sampai desa Marimoi masih menggunakan kabel telanjang, sehingga PLN sering padam karena gangguan jaringan.
“Kita tunggu perbaikan jaringan namun itu menunggu waktu lama karena anggarannya dipangkas akibat Covid-19, sehingga kita terus lakukan pembersihan jaringan. Salah satu kendalanya juga adalah harus di-setting ulang relay-nya, karena proteksinya sangat sensitif jadi kalau ada gangguan jaringan di suatu tempat maka semua PLN padam,” jelasnya.
Sementara untuk jaringan dari Saketa ke Gane Barat Utara, kata Ibrahim, itu yang paling terparah. Sehingga waktu perbaikan jaringan kemarin, PLN terbatas anggaran sehingga hanya mampu memindahkan jaringan yang ada di gunung turun ke jalan.
“Jaringan yang paling parah itu di bagian utara, karena selain sudah tua, masih rata-rata kawat telanjang dan masuk di bawah-bawah pohon. Meskipun kita sudah melakukan pembersihan namun itu tidak dijamin PLN bisa normal, sebab kawat telanjang itu sensitif dengan sentuhan daun, binatang dan sebagainya,” paparnya.
Tinggalkan Balasan