Tandaseru — Aksi pemalangan terjadi di Kantor Camat Kao, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Senin (9/8). Pemalangan ini dilakukan orang tak dikenal (OTK) yang hingga kini masih ditelusuri polisi.
Selain memalang, OTK juga meninggalkan pesan di sebuah spanduk bertuliskan “Menolak Camat Baru Kao. #Relasi FM”.
Aksi ini diduga dilatarbelakangi penolakan terhadap Camat Leomenia Aralaha yang baru saja dilantik Bupati Frans Manery akhir pekan kemarin. Leomenia dilantik berdasarkan SK Nomor 821.2/03/BKDPSBA/KEP/PD/2021 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon II, III dan IV di Lingkungan Pemerintah Halmahera Utara.
Tampaknya, aksi pemalangan tersebut dilakukan pada malam hari sebelumnya. Pemalangan pertama kali diketahui seorang honorer saat datang ke kantor pukul 06.15 WIT.
Mendengar informasi tersebut, personel Polsek Kao langsung menuju ke lokasi dan membuka pemalangan dan spanduk.
“Kami dan pihak koramil langsung membuka pintu kantor yang dipalang dan spanduk yang telah dipasang,” ucap Kapolsek Kao IPDA Masqun
Menurut Masqun, pemalangan dan sabotase yang terjadi di Kantor Camat Kao adalah bentuk protes atas pergantian jabatan camat.
“Iya, aksi pemalangan dan sabotase merupakan aksi penolakan camat baru,” jelasnya.
“Kami akan telusuri pelaku yang mengatasnamakan Relasi FM yang palang kantor camat ini,” tegas Masqun.
Ketua Relasi FM Halmahera Utara yang merupakan simpatisan Bupati dan Wakil Bupati Muchlis Tapi Tapi saat Pilkada 2020 lalu, Mirzan Salim secara terpisah mengatakan, gerakan yang mengatasnamakan tim Relasi FM itu adalah tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab.
“Sebagai Ketua Tim Relasi FM pada pilkada kemarin saya perlu tegaskan, bargaining Relasi FM itu bukan soal jabatan dan orientasi pembagian ‘kue’ kekuasaan. Melainkan memantapkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati demi mendorong akselarasi pembangunan yang merata di Halmahera Utara,” ucapnya.
Mirzan juga mengutuk keras tindakan oknum yang memalang kantor camat tersebut.
“Semoga dari hal tersebut kita semua dapat belajar bahwa ketika kita terjun di politik, yang harus dibawa adalah narasi politik gagasan, bukan orientasi uang dan jabatan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan