Tandaseru — Tiga anak buah kapal (ABK) yang selamat dalam kecelakaan kapal KM Mitra Usaha di perairan Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara, akhirnya diselamatkan kapal Angkatan Laut Jepang, JS Kashima 3508.
Ketiganya diselamatkan kapal perang Jepang itu pada Kamis (8/7) setelah empat hari terombang-ambing di tengah lautan.
Awak kapal yang selamat yakni Deki Mahmud (48 tahun) asal Bitung selaku nakhoda, Refli Mahmud (15 tahun) asal Bitung selaku ABK, dan Hans Unggololi (36 tahun) asal Sorong selaku kepala kamar mesin (KKM). Sedangkan satu ABK masih dinyatakan hilang, yakni Aidin Ode (50 tahun) asal Halmahera Selatan.
Selain selamat karena mendapat pertolongan kapal Jepang, ketiga ABK ini pun bisa bertahan hidup 4 hari terombang-ambing di tengah lautan berkat 8 potong sagu kering.
Kisah pilu itu diceritakan Deki Mahmud kepada tandaseru.com.
Deki mengisahkan, mulanya kapal bertolak dari Pulau Gala, Halmahera Selatan, dengan muatan 320 karung kopra pada Kamis (1/7). Mereka sempat singgah di Pos Lanal, Pelabuhan Panamboang, Bacan, Halmahera Selatan, keesokan harinya untuk menunaikan salat Jumat.

Usai salat Jumat, kapal berkapasitas 32 GT ini langsung bertolak menuju Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara. Saat itu, cuaca laut masih teduh hingga pelayaran pun berjalan lancar.
Namun, cuaca mulai berubah ketika memasuki perairan Batang Dua, Kota Ternate, sekitar pukul 23.00 WIT, Sabtu (3/7) malam. Tipuan angin pancaroba barat kemudian berubah menjadi angin selatan yang kencang menyebabkan gelombang tinggi sekitar 5 meter.
“Banyak air masuk ke lambung kapal, tapi alat alkon tidak mampu menyedot air keluar sehingga kapal langsung tenggelam. Padahal haluan kapal cukup tinggi, tapi ombaknya lebih tinggi,” kata Deki usai dievakuasi ke Ternate, Jumat (9/7).
Dalam situasi mencekam, di tengah guyuran hujan dan gelombang ganas lautan, keempat awak kapal ini berbekal baju pelampung terpaksa meninggalkan kapal yang perlahan hilang ditelan laut.
“Jadi selama empat hari itu torang (kami, red) makan sagu kasbi. Persediaan makanan tiga hari sudah habis. Itu pun torang makan sedikit-sedikit dan dibagi ke empat orang,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan