Tandaseru — Wali Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Capt. Ali Ibrahim resmi melantik Muhammad Syarif sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Ade Rakib sebagai Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Selasa (10/5) di Aula Kantor Wali Kota Tikep.
Usai pelantikan, Wali Kota dua periode itu berharap agar dua kepala dinas yang baru dilantik tersebut dapat mengemban tugas yang baru sebaik mungkin. Ali berharap keduanya punya inovasi baru guna mewujudkan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Ali menegaskan, terutama Kepala DLH, agar lebih memaksimalkan pelayanan persampahan di Kota Tikep. Ia berharap perlu adanya inovasi baru dalam menangani sampah yang ada di Tikep.
“Bila perlu libatkan para ahli atau akademisi untuk membuat kajian-kajian ilmiah terkait dengan pengelolaan sampah di Tidore ini. Ini yang saya sangat harapkan kadis yang baru bisa mewujudkan ini, dan mempertahankan Tidore sebagai peraih Adipura terbanyak,” harapnya.
Ali mengakui, sejauh ini banyak kelurahan yang belum tersentuh pelayanan persampahan.
“Untuk itu, saya berharap dengan adanya kadis yang baru ini, dia dapat mencari formula baru agar kelurahan yang belum terlayani soal sampah ini bisa segera direalisasi,” tegasnya.
Ali juga mengatakan akan mendorong dana yang signifikan guna mendukung sarana dan prasarana yang belum lengkap dalam penanganan sampah.
“Terutama armada dan sarana lainnya ini, penting sekali bagaimana kita menambahkan jumlah armada kita agar pelayanan bisa maksimal, karena kita akui saat ini armada yang tersedia sangat terbatas,” ujarnya.
Sementara soal Kadis Kearsipan dan Perpustakaan, Ali berharap agar mencari formula terbaik menghidupkan kembali budaya membaca di tengah masyarakat. Ia meminta berkolaborasi dengan kecamatan maupun kelurahan guna mendorong adanya pojok baca.
“Ini bertujuan untuk memudahkan akses layanan kepada masyarakat, di mana pojok baca ini perlu dikemas secara apik, simpel dan menarik, sehingga dapat menumbuhkembangkan budaya baca pada generasi milenial dan masyarakat,” tukasnya.
Ali menambahkan, sarana prasarana pendukung juga perlu dilengkapi untuk mendorong semangat budaya membaca ditengah masyarakat.
“Terutama buku. Buku ini perlu dilakukan pengadaan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, agar mereka bukan hanya sekadar membaca tetapi menjadikan referensi untuk keperluan tertentu,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan