Tandaseru — Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Biro Umum Setdaprov belum juga membayarkan gaji petugas cleaning service Kantor Gubernur Malut.
Sejumlah petugas kebersihan kepada awak media mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang belum juga menyalurkan hak mereka. Padahal, tunggakan gaji terjadi sejak Desember 2020 lalu.
“Jumlah kami petugas kebersihan Kantor Gubernur ada sekitar 61 orang. Kami setiap harinya hanya membersihkan kantor ini jadi tidak ada penghasilan lainnya. Saat ini kita semua sedang menghadapi puncak Ramadan karena Lebaran Idul Fitri sisa 3 hari lagi. Anak-anak kami mengeluh karena tidak bisa kami belikan baju Lebaran,” ujar Ima, salah satu petugas kebersihan saat ditemui di Kantor Gubernur, Senin (10/5).
Ibu tiga anak ini mengaku masih menunggu upahnya dibayarkan secepatnya sehingga keluarganya bisa menyalurkan zakat fitrah dan memenuhi kebutuhan lebaran.
“Kami menunggu dari sebelum Ramadan, sudah tiga bulan ini belum terima lagi. Susah memang, tapi apa boleh dibuat. Kami berharap agar pemerintah bisa memahami ini,” ungkapnya.
Kepala Biro Umum, Jamaluddin Wua ketika dikonfirmasi mengatakan, gaji cleaning service sudah dalam proses pencairan. Ia memastikan akan dibayarkan paling lambat Selasa (11/5) besok.
“Sudah kami ajukan tadi, dan akan dibayarkan Selasa besok. Pokoknya semua tuntas sebelum Lebaran,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan