Tandaseru — Pegawai di Kantor Bupati Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, mengeluhkan ketiadaan musala atau masjid di lingkungan kantor. Hal ini membuat para pegawai kesulitan saat hendak salat, terutama di bulan Ramadan.
Lantaran tak ada ruang musala, pegawai harus menempuh jarak yang terbilang jauh untuk menunaikan salat.
“Dari 600 orang pegawai di kantor bupati ini hampir rata-rata mayoritas muslim, namun musala tidak ada. Padahal kita harus menunaikan ibadah salat setiap hari,” ungkap salah satu pegawai yang enggan namanya dipublikasikan, Selasa (20/4).
Ia bilang, gedung pemerintahan seharusnya memilik tempat ibadah.
“Padahal setingkat sekolah saja punya musala, kok kita di pemerintahan dan bangunannya besar tapi tidak punya musala, kan aneh,” ucapnya.
“Musala satu saja tidak ada. Ini bukan hanya dikeluhkan ASN, tapi masyarakat saat beraktivitas ke kantor bupati mereka juga sering tanya musala di mana,” imbuhnya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Pulau Morotai, Sahril Totona yang dikonfirmasi terpisah mengakui bangunan kantor bupati belum punya musala.
“Untuk yang permanen memang belum ada, tapi untuk bulan Ramadan ini ada ruangan yang sudah disiapkan untuk musala. Di lantai II, di samping (ruangan) Kabag Umum,” ujar Sahril.
Tinggalkan Balasan