Tandaseru — Petani di Desa Kulo Jaya, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara tengah mengalami masalah dengan tanaman di sawah mereka.
Tahun ini, padi yang ditanam tidak sesubur biasanya. Diduga kuat air irigasi yang berubah warna menjadi cokelat adalah penyebabnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Halteng, Yusmar Ohorella kepada awak media, Senin (22/3).
Yusmar bilang, berubahnya warna air irigasi disebabkan adanya aktivitas pertambangan yang tak begitu jauh dari areal persawahan warga.
“Irigasi di desa itu diambil dari sungai langsung. Hanya saja adanya aktivitas pertambangan sehingga ketika terjadinya musim hujan air tersebut berubah coklat, tidak jernih lagi,” ungkap Yusmar.
Ia bilang, suburnya tanaman padi membutuhkan air yang banyak. Sejak dari proses mengolah tanah hingga panen.
“Semuanya butuh air,” ucapnya.
Di sisi lain, irigasi yang kualitasnya paling bagus di Halteng adalah di Desa Kulo Jaya. Sayangnya, saat hujan deras warna air tidak bening lagi.
“Zat besinya besar makanya tanaman padi juga pengaruh. Sekarang jadi coklat karena pertambangan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan