Ia pun meminta segera dilakukan musda kembali lantaran waktu yang diberikan oleh DPP selama dua pekan.
Pengurus PAN lain, Antasari Alam menambahkan, ia tidak mempermasalahkan siapa yang terpilih. Namun ia menyayangkan pelaksanaan musda yang tak seperti biasanya.
“Siapapun terpilih, kami tidak persoalkan. Tapi sangat disayangkan musda tidak melibatkan formatur yang lain. Padahal mantan Sekretaris PAN Pak Ahmad Peklian juga mengaku bahwa musda akan diatur kembali, tapi ternyata sudah ada hasil musda. Bagaimana membicarakan partai sementara di internal tidak transparan? Intinya hasil yang disampaikan di media itu tidak sesuai dengan arahan kerja umum DPP,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPD II PAN Pulau Morotai terpilih, Fadli Djaguna yang dikonfirmasi terpisah menegaskan proses musda ke-V sudah sesuai prosedur. Sebelumnya panitia juga telah menyurat ke enam formatur.
“(Menyurat) tiga hari sebelum rapat formatur. Ketua lama itu tidak ada di tempat dan sampai sekarang kita tidak ketahui keberadaannya. Sementara Murdi dan Antasari juga sudah disurati tapi alasan mereka bahwa WA yang mereka buka itu baru hari ini (kemarin, red). Padahal sudah tiga hari yang lalu kita surati. Sehingga kita bertiga di rapat formatur memutuskan (memilih ketua). Teman-teman yang lain yang memutuskan menindaklanjuti sesuai apa yang diarahkan DPP. Kalau saya tidak undang Antasari dan Murdi itu tidak benar,” jelas Fadli.
Menurut Fadli, waktu yang diberikan DPP pascamusda hanya dua pekan untuk memasukkan seluruh komposisi kepengurusan sekaligus mempersiapkan caleg 2024.
“Dengan waktu yang terbatas itu kita tidak mungkin mengulur waktu. Jadi yang diarahkan oleh DPP hanya satu kali rapat formatur, pasca itu langsung dikirimkan ke DPP. Itu yang salah dipahami oleh teman-teman lain,” tegasnya.
Ia juga membantah pernyataan Murdi bahwa dirinya tak berkontribusi terhadap partai.
“Kalau kontribusi ini yang dilihat salah satunya keaktifan. Bendahara Antasari ini kan pascapileg sampai sekarang baru aktif, menghilang kurang lebih 1 tahun. Sedangkan kontribusi saya itu saya berikan ke Sekretaris DPD, Ahmad Peklian. Berkaitan dengan kontribusi itu kan setiap bulan saya bayar, karena itu kewajiban saya ke parpol. Sementara tiga bulan terakhir itu sudah dipotong karena musda ke Ternate itu saya biayai sendiri dan musda di kabupaten itu saya biayai sendiri. Jadi kalau dibilang saya tidak punya kontribusi, itu keliru,” tandas Fadli.
Tinggalkan Balasan