Tandaseru — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Timur, Maluku Utara, Moh Abdu Nasar-Azis Ajarat (MONAS) merasa prihatin dengan kondisi pekayanan kesehatan masyarakat Haltim.
Keprihatinan tersebut langsung diikuti langkah nyata. Dimana selama melaksanakan kampanye putaran kedua, pasangan MONAS tidak hanya menyampaikan visi-misi untuk memimpin Haltim ke depan, namun selalu dibarengi gelaran pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga yang membutuhkan.

“Selama kampanye putaran kedua ini kami selalu didampingi seorang dokter dan melaksanakan pelayanan gratis serta pemberian obat secara gratis kepada masyarakat. Ini bagian dari bentuk pehatian MONAS atas kesehatan masyarakat Haltim,” ungkap Cabup Moh. Abdu Nasar.
Menurut Abdu, pelayanan kesehatan gratis ini selalu dibanjiri masyarakat karena minimnya pelayanan dari pemerintah daerah. Seperti halnya di Kecamatan Maba Utara, yang tak ada tenaga medis selama 5 tahun terakhir.
“Di Maba Utara saya perintahkan dokter masuk ke SP4 dan SP5 lalu melaksanakan pelayanan kesehatan secara gratis, karena tidak ada tenaga medis di sana,” jelasnya.

Tenaga medis di Haltim, lanjut Abdu, sudah cukup banyak. Sayangnya, distribusi pelayanan kesehatan untuk warga di daerah terisolasi belum merata.
Ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan di wilayah terisolasi tidak dibarengi dengan tenaga medisnya.
“Tenaga medis di Haltim sudah banyak, ada tenaga kontrak, ada PNS yang begitu banyak, tapi keikhlasan masih kurang. Dan melihat, apakah Kadis Kesehatan tahu tidak, ada tenaga medis tapi tidak kerja. Cuma lihat di sana ada tenaga medis tapi tidak tahu dia tidak kerja selama 5 tahun,” tegasnya.
Jika 9 Desember 2020 nanti rakyat Haltim memberikan amanah kepada paslon MONAS untuk memimpin Haltim 5 tahun ke depan, maka visi misi pemerataan pembangunan dan pelayanan bakal dirasakan masyarakat. Khusus untuk daerah yang masih kategori terisolasi, bakal dibangun secepatnya biar bisa setara dengan daerah lain di Haltim.

“Khusus utara saya akan hadirkan tenaga medis di situ, karena sarananya sudah ada. Ada Pustu, ada rumah untuk tenaga medis, tapi tenaga medisnya tidak ada. Harus kita hadirkan seorang tenaga medis di situ, kemudian dilengkapi dengan peralatan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan