Tandaseru — Mobil milik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara yang diberi nama Sistem Jemput Bola (Sijola) mulai menyasar warga Tikep yang belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Mobil tersebut rencana akan terus beroperasi hingga menjelang pencoblosan atau 9 Desember mendatang.
Pantauan tandaseru.com, mobil tersebut mulai terlihat sibuk beroperasi di beberapa kelurahan di Pulau Tidore seperti di Kelurahan Dokiri dan Tuguiha, Kamis (19/11).
Kepala Disdukcapil Kota Tikep Sunaryah Saripan saat dikonfirmasi mengatakan, Disdukcapil saat ini mulai turun ke lapangan menggunakan Mobil Sijola guna mempermudah warga yang belum perekaman e-KTP. Sebab kurang lebih masih ada 4 ribu warga Kota Tikep yang sampai saat ini belum memiliki e-KTP.
“Jadi ini dinamakan dengan sistem jemput bola, jadi jelang pilkada ini pelayanan untuk perekaman e-KTP selain jemput bola, pelayanan juga dibuka di Kantor Disdukcapil. Hal ini agar optimalisasi pelayanan serta target bisa kita capai,” ungkapnya.
Sunaryah mengaku dengan adanya sistem jemput bola melalui Mobil Sijola membuat antusiasme masyarakat untuk lakukan perekaman e-KTP semakin tinggi. Sebab kebanyakan warga tidak lagi datang ke kantor, melainkan menunggu kehadiran Mobil Sijola tersebut.
“Alhamdulillah antusiasme masyarakat sangat tinggi, hal ini bisa kita lihat dengan satu hari pelayanan yang kami turun di satu kelurahan bisa mencapai 50 orang warga yang hendak melakukan perekaman,” terangnya.
“Pekan kemarin itu, pertama kita fokus di dataran Oba. Alhamdulillah di Oba dalam waktu 1 minggu kemarin itu bisa kita capai sampai di angka 556 orang yang lakukan perekaman. Jadi sampai dengan hari ini sudah 1.000 lebih yang sudah kami lakukan perekaman,” kata Sunaryah.
Saat ini, Mobil Sijola akan beroperasi di wilayah Pulau Tidore hingga menjelang 9 Desember atau pencoblosan nanti. Sunaryah khawatir, jangan sampai lantaran belum perekaman e-KTP membuat masyarakat tidak bisa menyalurkan suaranya pada Pilkada Tikep nanti.
“Tentu ini upaya dalam rangka menyukseskan Pilkada Tikep, jangan sampai warga tidak bisa memilih hanya karena belum perekaman e -KTP,” jabarnya.
Ia berharap agar lurah maupun camat bisa ikut proaktif dalam memberikan imbauan bagi warga yang belum perekaman ini.
“Tentu kami berharap lurah dan camat juga proaktif, agar masyarakat yang belum lakukan perekaman dapat didata lalu disampaikan ke kami, agar kami bisa bergerak cepat untuk lakukan perekaman,” harapnya.
Sunaryah menambahkan, jiwa pilih warga Kota Tikep saat ini sebanyak 82.155 jiwa. Warga yang sudah perekaman e-KTP sebanyak 78.095.
“Jadi masih tinggal 4 ribu lebih lah, tetapi data dari KPU tinggal 3 ribu. Tentu perbedaan itu wajar, tetapi intinya sisa yang belum perekaman ini saya optimis bisa dituntaskan sebelum jelang pencoblosan,” imbuhnya.
Upaya jemput bola yang dilakukan ini juga bagian dari optimalisasi target nasional yang mengharuskan warga yang sudah perekaman e-KTP dalam kabupaten/kota mencapai 98 persen.
“Tetapi alhamdulillah saat ini Tikep sudah 95 persen. Saya sangat optimis bisa capai hingga 98 persen sebelum 9 Desember nanti. Saya berharap kondisi jaringan tetap stabil hingga 9 Desember nanti agar pelayanan tidak terganggu,” ucap Sunaryah.
Menurutnya, saat ini ketersediaan blanko e-KTP di Tikep melimpah.
“Dengan ketersediaan stok blanko yang cukup banyak, tentu Disdukcapil tidak lagi menerbitkan surat keterangan (Suket). Jadi perekaman saat itu langsung ambil. Jadi warga yang datang memilih tidak lagi membawa suket tetapi langsung membawa e-KTP,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan