Tandaseru — Relawan dan simpatisan pasangan calon petahana Pulau Taliabu Aliong Mus-Ramli (AMR) dari tiga desa di Kecamatan Tabona memadati arena kampanye terbuka AMR di kandang calon bupati usungan PDI Perjuangan Muhaimin Syarif-Safrudin Mohalisi (MS-SM), Kamis (29/10).
Kampanye pasloln nomor urut 2 tersebut dipusatkan di kawasan Markas Besar AMR Desa Habunuha yang dilakukan sekaligus dengan dua desa tetangga yakni Desa Wolio dan Desa Tabona.
Amatan tandaseru.com, nampak relawan dan simpatisan AMR begitu semangat dan antusias memadati arena kampanye sejak pagi. Mereka mengenakan atribut berlambang AMR dan partai pengusung.
Kendati speedboat yang ditumpangi AMR baru tiba di Pelabuhan Kecamatan Tabona pukul 4 sore, antusiasme tak berkurang dari wajah para pendukung yang menjemput AMR. Paslon petahana itu disambut dengan tarian cakalele dan yusa.
Politikus DPD II Partai Golkar Kabupaten Pulau Taliabu, Asrul selaku putra kelahiran Tabona dalam orasi politiknya menyebutkan, ia memilih bersama AMR dan melawan anak kampung sendirinya sendiri yakni paslon MS-SM lantaran keputusan tersebut dinilai sebagai pilihan yang tepat. Dimana AMR hingga saat ini masih menjadi pasangan terbaik untuk melanjutkan pembangunan yang berkelanjutan di Pulau Taliabu lima tahun mendatang.
Bagi dia, jejak kepemimpinan Aliong Mus dari Partai Golkar hingga ke parlemen serta bupati definitif Taliabu adalah salah satu alasan memilih Aliong. Kepala daerah termuda di Maluku Utara itu merupakan sosok politisi muda yang layak dijadikan panutan sekaligus pemimpin di negeri Hemungsia Sia Dufu.
“Saya mau bilang, jika Bapak Soekarno pernah mengatakan ‘berikan saya 10 pemuda maka akan kuguncang dunia’, maka pemuda yang dimaksudkan adalah sosok pemuda seperti Bapak Aliong Mus, yang telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan dan tidak pernah mengkhianati hak rakyat,” katanya berapi-api.
Asrul yang akrab disapa Ater itu juga menggambarkan kesuksesan calon Wakil Bupati petahana Ramli selama 35 tahun berkiprah sebagai abdi negara dan masyarakat selaku anggota Polri. Rekam jejaknya selama mengabdi amat baik dan sukses sepanjang berkarier.
Menurut Ater, mantan Kabid Humas Polda Malut dan mantan Kapolsek Taliabu Barat dengan segudang pengalaman dan rekam jejak karier yang baik tentu layak menjadi sosok teladan yang pantas dipilih sebagai Wakil Bupati mendampingi Aliong Mus. Memilih AMR, kata Ater, adalah demi masa depan pembangunan Taliabu.
“Aaya juga ingin sampaikan bahwa Pak Ramli ini bukan kaleng-kaleng, karena memiliki segudang pengalaman sebagai abdi negara dan abdi masyarakat selama 35 tahun berkiprah sebagai anggota polisi. Sebagaimana Soekarno pernah berkata, ‘berikan saya 10 orang tua maka saya akan mencabut Gunung Semeru dari akarnya’, orang tua yang dimaksud adalah orang tua seperti Pak Ramli ini,” serunya.
Dua gambaran rekam jejak kepemimpinan tersebut, lanjut Ater, tidak dimiliki paslon lain di Taliabu. Sebab sejauh ini, dia bilang, paslon lain tak menorehkan jejak prestasi apapun yang berdampak baik bagi masyarakat Taliabu.
“Calon lain di sebelah sana pernah dipercayakan oleh rakyat sebagai anggota legislatif kabupaten untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, tapi belum sempat berbuat untuk rakyat sudah diberhentikan dari anggota DPRD lalu dipenjara karena perlakuannya sendiri. Lalu dipilih kembali oleh ribuan rakyat sebagai wakil rakyat di Provinsi Maluku Utara dengan harapan ia dapat mewakili ribuan masyarakat Taliabu untuk bersuara lantang kepada Gubernur demi kepentingan rakyat Taliabu. Tapi apa yang dia perlihatkan saat ini lagi-lagi justru mengecewakan hati rakyat karena meninggalkan amanat rakyat di DPRD dan meminta untuk dipilih menjadi bupati. Lalu apa alasan kita untuk memilih orang seperti ini?” sentilnya.

Ater berujar, dia cukup bangga jika ada anak sekampungnya (MS-SM, red) yang menjadi orang nomor satu di daerah ini. Namun hal itu memerlukan alasan-alasan yang rasional dan itu dapat dilihat dari sosok kepemimpinan dan rekam jejak yang baik.
Untuk itu, mantan Presiden BEM Sastra dan Budaya (Sasbud) Unkhair Ternate itu mengaku memilih berjuang bersama AMR karena tidak menemukan alasan untuk berjuang bersama calon lain meskipun berasal dari kampung yang sama.
“Sebagai anak sekampung, saya juga pasti bangga jika ada anak sekampung yang menjadi Bupati di daerah ini. Tapi setidaknya berikan kami alasan agar kami merasa pantase untuk memperjuangkan anak kampung di momentum kali ini. Sebab kami juga punya hati nurani. Jika yang dipertontonkan kepada kami adalah pekerjaan proyek jalan Jorjoga-Tabona saja tidak selesai, dan yang dipertontonkan adalah upah pekerja berbulan-bulan tidak dibayar, maka apa alasan kami untuk memilih orang seperti ini?” ujarnya.
Dia berharap, warga Taliabu dapat menentukan pilihan politik yang benar di Pilkada 9 Desember 2020 nanti dengan menggunakan hak pilih di TPS. Dan Aliong Mus bagi dia adalah calon bupati yang layak dipilih kembali.
Sekadar diketahui, kampanye paslon AMR di kandang Banteng sore itu membuat suhu politik di Kecamatan Tabona mulai memanas. Namun kampanye terbuka AMR di Tabona berjalan aman dan lancar.
Tinggalkan Balasan