Tandaseru — Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus mengungkapkan adanya kasus dugaan korupsi yang melibatkan kontestan Pilkada Sula. Kasus-kasus tersebut, kata dia, menumpuk di meja Polda Maluku Utara.
Hal ini diungkapkan Fifian saat menyampaikan orasi politiknya di Desa Man Gega, Kecamatan Sanana Utara, Selasa (6/10).
Pemicu ungkapan Fifian ini diduga berasal dari ulah Ketua PKPI Kepulauan Sula Salman Naipon yang tak lain adalah salah satu Tim Kampanye paslon nomor urut 1 Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-UMAR). Salman saat mengikuti kampanye HT-UMAR di Desa Capalulu, Kecamatan Mangoli Tengah beberapa waktu lalu sempat mengumbar masa lalu Ahmad Hidayat Mus (AHM) yang tak lain adalah kakak Fifian.
Saat itu, Salman tak kuasa menahan amarahnya lantaran ada sejumlah insiden saat kampanye HT-UMAR di Desa Capalulu yang dianggap merugikan jagoannya. Ia pun berteriak bahwa yang berbuat pelanggaran adalah pasangan nomor urut 3, Fifian Adeningsi Mus dan M. Saleh Marasabessy (FAM-SAH).
Dalam rekaman video yang ramai beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp, tampak sejumlah pendukung lain ingin menenangkan Salman, namun Ketua PKPI Kepsul yang menggenggam mik itu malah berkoar-koar soal AHM.
“Ahmad Hidayat Mus neka (itu, red) korupsi, binaka (pencuri, red),” koarnya seperti terekam dalam video berdurasi 02:50 menit.
Dalam orasinya di Desa Man Gega, Fifian membalas pernyataan miring soal kakaknya dengan memaparkan keberhasilan Bupati dua periode itu saat memimpin Sula.
“Beta punya saudara-saudara ini belum pikun dan belum tua. Kamong (kalian, red) baru rasa 5 tahun, katong (kami, red) su bikin 10 tahun dan berhasil,” serunya.
Tak hanya itu, Fifian juga mengungkap beberapa keberhasilan di masa kepemimpinan AHM dua periode silam, di mana Sula pernah dianugerahi trofi Adipura dari Pemerintah Pusat, gelar kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Menteri dan Presiden, serta pengelolaan keuangan terbaik dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Mana trofi Adipura yang AHM selalu berhasil dapatkan dari pusat itu? Su seng ada lai. Satyalancana pembangunan terbaik Kepulauan Sula langsung dari Menteri dan Presiden, seng ada lai. Pengelolaan keuangan terbaik yang dikasih oleh Ibu Sri Mulyani dan Presiden, di Sula su seng dapa lai. Terakhir kemarin dapa daerah tertinggal, jadi su seng bisa lai,” beber Fifian.
Fifian juga menyerukan kepada seluruh simpatisan dan tim FAM-SAH agar tidak takut akan ancaman dari pihak manapun. Sebab di belakang FAM-SAH ada usungan partai-partai besar.
“Sampaikan kepada semua tidak perlu takut dengan ancaman pihak 1 maupun 2. Karena torang (kita, red) dengan partai-partai yang punya koalisi nasional, koalisi besar. Dong (mereka, red) itu tidak pakai di pusat sana. Kalau dong manyanyi-manyanyi beta kaka (AHM) masuk penjara, korupsi dan sebagainya, dong punya tunggu hari-H lagi. Karena dong punya di Polda tinggi begini (menumpuk),” ungkap Fifian dengan nada menantang.
Terkait dugaan korupsi tersebut, Fifian bilang, dirinya diberitahu langsung Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara Muhammad Sinen atau yang biasa disapa Ayah Erik. PDIP sendiri adalah salah satu partai pengusung FAM-SAH.
“Yang kasih tahu saya Ketua PDI Perjuangan, Ayah Erik langsung yang menyampaikan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan