Tandaseru — Suasana kampanye calon Wali Kota Ternate Muhammad Hasan Bay (MHB) di Pulau Moti diwarnai haru warga Moti.

Bagaimana tidak, MHB yang akrab disapa Ko Hama ini banyak disenangi masyarakat sekitar. Terlebih lagi MHB memiliki pribadi yang murah senyum dan mudah bergaul dengan berbagai kalangan masyarakat.

Pada kampanye tersebut dirinya mengisahkan perjalanan hidupnya dari awal hingga sampai pada fase saat ini.

Meski MHB dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses yang merambah banyak bisnis di Maluku Utara, di balik kesuksesan yang ia raih selama ini ternyata ada sekelumit cerita suka-duka yang pernah dilaluinya.

Keberhasilan dalam menjalani karier sebagai seorang pengusaha tidak diraih dalam satu malam. Tidak dicapai semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya semua yang dijalani penuh air mata dan pengorbanan.

MHB lahir dari keluarga yang tidak mampu, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, ia harus tetap bekerja keras. Pada titik inilah MHB bekerja sebagai seorang buruh bangunan untuk menopang pendidikannya dan ekonomi keluarga.

“Kesuksesan yang saya raih saat ini bukanlah warisan orang tua yang ditinggalkan kepada saya. Namun itu semua berkah dari kerja keras yang dimulai dari menjadi buruh bangunan. Bekerja dari satu tempat, lalu berpindah ke tempat yang lain. Melewati musim panas, berganti musim dingin. Menikmati dinginnya air hujan ketika menjadi kuli bangunan,” kisahnya dalam kempanye.

Calon Wali Kota Ternate M. Hasan Bay mengendarai sepeda motor saat kampanye di Pulau Moti. (Istimewa)

Semua itu harus dilalui MHB dengan sedikit menutup ruang untuk mengeluh dan memperbanyak doa kepada Sang Pencipta agar dimudahkan dalam bekerja dan dibukakan pintu rejeki di masa yang akan datang.

“Saya berasal dari keluarga tidak mampu. Pekerjaan serabutan seperti buruh bangunan saya lakoni. Gaji saya waktu itu Rp 1.250 per hari. Sangat kecil tapi saya selalu syukuri karena dijalani dengan ikhlas,” tutur Hasan Bay dengan raut wajah yang sedih dan mata berkaca-kaca.

MHB bertutur, dirinya juga pernah menjadi kernet truk, berjualan keliling untuk mencari tambahan penghasilan demi memenuhi kebutuhan uang kuliahnya. Perjalanan hidupnya ini secara tidak langsung membentuk sikap dan memotivasi dirinya untuk saling berbagi antarsesama.

Masa-masa sulit ini telah memberinya sebuah pengalaman dan pelajaran. Sehingga ketika dalam kesempatan menjadi Calon Wali Kota Ternate, Hasan Bay telah merasakan betul menjadi orang susah yang harus bekerja keras untuk menopang ekonomi keluarga.

Berangkat dari perjalanan hidupnya, calon Wali Kota nomo burut 3 ini berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat ketika dirinya diamanahkan memimpin Kota Ternate.

“Saya ingin membuka akses lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatannya sehingga kesejahteraannya meningkat. Saya ingin anak-anak dari kalangan buruh bangunan, kernet truk, maupun pelaku UMKM semuanya harus sekolah gratis. Karena saya pernah merasakan hal yang sama dengan mereka rasakan,” kata Ko Hama di bawah tenda biru dan dalam suasana cuaca yang mendung.

Dirinya bersama dengan Calon Wakil Wali Kota Mohammad Asghar Saleh (GAS) telah menyiapkan program seperti Balai Kerja Rakyat, Ternate Creative Hub, Communal Branding, Urban Farming, kewirausahaan bagi petani dan nelayan.

“Bagi masyarakat yang punya usaha kecil-kecil dapat bergabung di program BKR untuk pelatihan dan strategi pemasaran produk. Bagi petani dan nelayan telah disiapkan program di dua sektor ini. Misalnya, kalau ada keluarga petani dan nelayan yang telah memiliki usaha atau ingin mengembangkan usaha, maka sudah ada program untuk mendukungnya. Seperti di BKR dan program khusus kewirausahaan bagi petani dan nelayan,” paparnya.

Perlu diketahui, paslon MHB-GAS memiliki 10 program prioritas. Beberapa di antaranya mendukung pembukaan lapangan pekerjaan melalui program BKR, Ternate Creative Hub, Urban Farming, dan kewirausahaan bagi petani dan nelayan.