Tandaseru — Saat ini Kota Ternate, Maluku Utara tengah melakukan pengaturan kembali penanganan Covid-19 atau relaksasi dengan standar kesehatan yang lebih ketat. Kebijakan ini dilakukan agar semua orang patuh terhadap upaya pemutusan mata rantai Covid-19.

Sekretaris Kota Ternate, Jusuf Sunya menyatakan, sejauh ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ternate tetap melakukan evaluasi progres dan upaya-upaya preventif dalam penanganan Covid-19.

“Kita mengharapkan kesadaran semua elemen masyarakat secara partisipatif mendukung pelaksanaan pengaturan ini dengan harapan ada penurunan tingkat penyebaran. Melihat tren saat ini Ternate masih kategori zona dengan penyebaran tinggi, karena itu dilakukan upaya-upaya pengaturan dan kontrol terhadap setiap aktivitas publik dengan standar kesehatan yang ketat,” ungkap Jusuf dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6).

Mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ternate ini mengakui, di sejumlah tempat masih terlihat longgarnya pengawasan penegakan protokol kesehatan.

#DataTerkiniKasusCorona Maluku Utara Per Minggu (7/6) ini. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

“Karena itu kita terjunkan tim pengawasan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar dalam setiap aktivitas sosial dan publik tetap dalam koridor protokol kesehatan,” tegas Jusuf.

Di jalan-jalan dan pasar serta pusat keramaian lain, imbauan dan sosiliasai wajib masker semakin diintesifkan agar masyarakat kian meningkatkan kesadaran dan kepatuhan.

“Kita berharap agar seluruh elemen masyarakat semakin sadar, disiplin, patuh dan berperan serta untuk bersama pemerintah melakukan kegiatan dan upaya yang lebih nyata. Kita tetap melakukan evaluasi dan kontrol agar pengaturan dan pemulihan ini berjalan baik,” ucap Jusuf.

Dia menambahkan, kunci dari pemutusan mata rantai Covid-19 ini adalah disiplin Diri dan kepatuhan terhadap protokol kesehatah yaitu memakai masker, rajin cuci tangan, serta jaga jarak atau kurangi berkerumun.

“Hal ini penting sehingga ke depan kita bisa keluar dari pandemi ini. Pemerintah tetap melakukan kontrol dan pengetatan, tetapi kalau masyarakat acuh tahu dan kurang disiplin maka pemutusan mata rantai penyebaran ini susah dilakukan,” tandas Jusuf.