Tandaseru — Lonjakan kasus positif Covid-19 di Maluku Utara kembali terjadi. Hari ini (13/5), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah 23 orang. Sementara pasien meninggal dengan gejala Covid-19 dan hasil tes swabnya dinyatakan positif sebanyak 3 orang. Itu berarti, jumlah kasus positif di Malut mencapai 77 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Malut dr. Alwia Assagaf dalam konferensi pers menyatakan, hasil swab test dari BTKL-PP Manado, Sulawesi Selatan menunjukkan adanya 19 kasus terkonfirmasi positif baru di Malut. Sedangkan 4 kasus lainnya berdasarkan hasil uji spesimen di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

“Kasus yang sembuh masih tetap 8 kasus,” ungkap Alwia.

#DataTerbaruKasusCorona Maluku Utara Per Rabu (13/5) ini. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Sementara itu, pasien meninggal yang ternyata positif Covid-19 sebanyak 3 orang masing-masing berasal dari Halmahera Selatan, Kota Ternate dan Halmahera Utara. Pasien Halsel merupakan seorang pedagang yang meninggal di Kayoa dan dimakamkan dengan protokol pemulasaran jenazah Covid-19 pekan lalu.

Pasien Ternate meninggal di Ruang Isolasi RSUD Chasan Boesoirie Selasa (12/5) malam setelah dirujuk dari Rumah Sakit Tentara. Pasien perempuan berusia 56 tahun itu dimakamkan dengan protokol Covid-19 Rabu dini hari meski sempat mendapat penolakan warga Tongole, Ternate Tengah.

Sedangkan pasien positif terakhir yang meninggal adalah seorang warga Desa Sabale, Kecamatan Malifut, Halut. Pasien laki-laki berusia 64 tahun itu didiagnosa sakit gula dan ginjal namun tetap di-swab test lantaran berkontak dengan istrinya yang memiliki riwayat perjalanan menggunakan KM Dorolonda. Dorolonda sendiri adalah salah satu kluster penyebaran Covid-19.

“Jumlah kematian kasus positif di Maluku Utara mencapai 3 kasus, yakni di Halmahera Selatan, Ternate dan Halmahera Utara,” ungkap Alwia.