Tandaseru— Semangat kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 terasa sangat kuat di Desa Wailukum, Kecamatan Kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara. Hal ini tercermin dalam gelaran kegiatan akbar yang dilaksanakan kolaborasi antara Karang Taruna Salawako Desa Wailukum dan Sentral Organisasi Pelajar Mahasiswa Indonesia (SeOPMI) Halmahera Timur. Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung meriah dari tanggal 3 hingga 22 Agustus 2025, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Wailukum serta kontribusi signifikan dari pihak swasta, yakni PT Position.

Dengan mengusung tema “Bersama Pemuda Kita Merdeka, Semangat Pemuda Torang Bangun Kampung”, panitia pelaksana berhasil menghidupkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kebanggaan terhadap desa. Tema ini sekaligus menjadi penegasan bahwa pemuda bukan hanya bagian dari masyarakat, tetapi juga motor penggerak perubahan dan pembangunan lokal.

Berbagai event dan perlombaan diselenggarakan dengan tujuan merangkul seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya berfokus pada anak-anak dan remaja, kegiatan juga menyasar kalangan dewasa dan lansia, sehingga menciptakan ruang partisipasi yang luas dan merata.

Semua kegiatan ini menjadi sumber hiburan sekaligus sarana edukatif yang memperkuat identitas kultural dan semangat nasionalisme warga Desa Wailukum.

Ketua Karang Taruna Salawako Wailukum Asman Karim menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial , tetapi bentuk nyata kontribusi pemuda terhadap pembangunan sosial dan budaya di desa. Ia menekankan bahwa di balik sikap kritis pemuda, ada kepedulian besar yang ingin ditunjukkan ke ruang publik.

Bersyukur pemerintah desa dan pihak perusahaan yang dalam hal ini PT Position mensupport penuh gagasan panitia. Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda tidak hanya bisa mengkritik, tapi juga mampu menghadirkan gagasan dan aksi nyata. Kami percaya, dengan semangat dan kekompakan, pemuda bisa menjadi motor perubahan di desa, kata Asman.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi ruang aktualisasi diri bagi para pelajar, mahasiswa, dan pemuda desa untuk mengekspresikan potensi, kreativitas, serta jiwa kepemimpinan mereka dalam mengelola event berskala desa.

Selain menjadi ajang hiburan dan edukasi, rangkaian peringatan HUT RI ini juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat. Di sekitar lokasi kegiatan, terlihat puluhan lapak kecil yang dikelola oleh warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, yang menjual kue tradisional, minuman dingin, hingga makanan ringan khas daerah.

Dengan adanya kegiatan ini, kami bisa berjualan dan menambah penghasilan harian. Alhamdulillah, dagangan kami laris,” ujar salah satu pelaku UMKM lokal.

Ketua Karang Taruna juga mengakui bahwa geliat ekonomi ini menjadi aspek yang tak terduga namun sangat positif dari pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah Desa Wailukum memberikan dukungan penuh dalam bentuk fasilitas, koordinasi antarwarga, dan keterlibatan aktif perangkat desa dalam setiap kegiatan.

Sementara itu, PT Position yang beroperasi di wilayah tersebut turut berkontribusi secara penuh dalam membantu penyediaan logistik, hadiah perlombaan, tenda, serta alat-alat pendukung lainnya. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemuda, pemerintah, dan swasta dapat menghasilkan kegiatan positif dan berdampak luas bagimasyarakat.

Meskipun perayaan telah selesai, semangat para pemuda Karang Taruna dan SeOPMI tidak berhenti di sini. Dalam penutupannya, Ketua Karang Taruna menyampaikan komitmen mereka untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di momen-momen penting lainnya, seperti Hari Sumpah Pemuda pada bulan Oktober mendatang.

“Kami ingin menjaga semangat ini agar tidak hanya muncul setiap 17 Agustus. Pemuda harus terus aktif dan hadir dalamsetiap aspek kehidupan masyarakat. Ke depan, kami akan mengusulkan ide-ide kreatif agar pemuda semakin eksis dan berdaya.”

Perayaan HUT RI ke-80 di Desa Wailukum bukan hanya tentang memperingati kemerdekaan, tetapi menjadi titik temu antara kreativitas pemuda, dukungan masyarakat, dan sinergi lintas sektor. Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan semangat gotong royong, perayaan nasional bisa menjadi ruang transformasi sosial yang memperkuat identitas lokal, membangun ekonomi desa, dan meneguhkan peran pemuda sebagai agen perubahan.

Sahril Abdullah
Editor
Sahril Abdullah
Reporter