Tandaseru — Seorang oknum anggota TNI Angkatan Darat di kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, berpangkat berinisial Sertu MS diduga melakukan penganiayaan terhadap warga.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (2/8/2025) sekitar pukul 10.13 WIT, di kediaman korban yang bernama Falen (27 tahun). Ironisnya, aksi kekerasan ini terjadi di hadapan istri korban, Tesalonika (25 tahun).

Tesalonika yang menyaksikan aksi pemukulan oknum TNI itu kepada wartawan mengungkapkan, saat ia dan suaminya sedang berada di rumah, tiba-tiba sebuah mobil Toyota Rush putih yang ditumpangi seorang pria berseragam TNI berhenti di depan rumah mereka.

“Dia turun dan langsung masuk rumah, tanya ‘mana Falen’, lalu suami saya jawab. Dia langsung bilang ‘oh jadi ngana ini yang beli minyak Labrosco’, dan tanpa bicara panjang langsung pukul suami saya,” ungkapnya, Senin (4/8/2025).

Dugaan penganiayaan ini berkaitan dengan pembelian sembilan jerigen solar oleh korban dari operator ekskavator milik PT Labrosco sekitar sebulan lalu. Saat Sertu MS melihat solar tersebut berada di rumah korban, ia langsung melakukan pemukulan terhadap korban.

“Minyak itu sudah lama, sekitar satu bulan. Tapi saat dia lihat minyak itu, dia langsung pukul di dalam rumah, posisi suami saya seperti diinterogasi,” ujar Tesalonika.

Karena panik dan ketakutan, Tesalonika mengaku tidak sempat merekam kejadian tersebut. Ia menyebut suaminya dipukul di bagian kepala, wajah, dan tubuh hingga kesulitan bergerak akibat luka lebam.

“Saya sempat pegang HP tapi tidak bisa rekam karena takut, dan saya sendiri juga ada di situ saat dia pukul suami saya,” katanya.

Tesalonika menegaskan, sejauh ini suaminya tidak memiliki masalah pribadi dengan Sertu MS.

“Saat kejadian, di rumah hanya kami berdua. Keluarga lainnya sedang di kebun,” tambahnya.

Usai melakukan penganiayaan, Sertu MS bersama sopir mobil yang mengantarnya mengambil sembilan jerigen solar dari rumah korban untuk diserahkan ke pihak perusahaan.

“Dia angkat semua minyak itu dan bawa pergi ke kantor Labrosco. Padahal yang jual itu operator ekskavator, bukan (suami saya) ke sana mencuri,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi awak media, Sertu MS mengakui dirinya tengah menjalani pemeriksaan oleh institusi TNI.

“Saya lagi di-BAP di Kodim. Kalau mau keterangan, silakan ke Kodim saja,” ujar MS singkat.

Ia juga meminta agar media menanyakan langsung kepada dua institusi terkait, yakni Kodim dan Polres Morotai, karena kasus tersebut sedang dalam proses pemeriksaan internal oleh staf intelijen Kodim.

“Ini kan dalam tahap pemeriksaan, tanya di Kodim sini. Minta (keterangan) dua institusi Kodim dan Polres, karena saya dilaporkan dan masih pemeriksaan oleh staf intel. Jadi nanti tanya saja ke mereka, masih dalam pemeriksaan,” cetusnya.

Sementara Komandan Kodim 1514/Morotai Letkol Arh Masykur Akmal ketika dikonfirmasi belum memberikan keterangan hingga berita ini ditayangkan.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Irjan Rahaguna
Reporter