Tandaseru — Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, kembali mengukuhkan tiga dosen lintas fakultas sebagai guru besar baru dalam Sidang Terbuka Senat di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Sabtu (12/7/2025).

Ketiganya berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), serta Fakultas Pertanian (Faperta), menandai penguatan kapasitas akademik lintas disiplin di perguruan tinggi negeri.

Akademisi yang dikukuhkan yakni, Prof. Dr. Johan Fahri, S.E., M.PM., Ph.D, sebagai Guru Besar dalam bidang kepakaran Manajemen Konstruksi; Prof. Dr. Najamuddin, S.Pi., M.Si., S.T, sebagai Guru Besar dalam bidang kepakaran Pencemaran Polutan Anorganik di Lingkungan Laut, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil; serta Prof. Dr. Yusri Sapsuha, S.Pt., M.Sc., IPM, sebagai Guru Besar dalam bidang kepakaran Nutrisi Ternak Unggas.

Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas pencapaian para dosen yang telah mencapai jabatan akademik tertinggi.

Rektor menyebut pengukuhan ini sebagai bentuk kemajuan institusi dan harapan besar bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi di kawasan timur Indonesia.

“Ini adalah pencapaian luar biasa, baik bagi individu maupun institusi,” ujar Dr. Ridha.

Dengan dikukuhkannya tiga guru besar tersebut, jumlah total Guru Besar aktif di Unkhair kini mencapai 24 orang, melonjak tajam dari hanya enam orang pada empat tahun lalu. Jumlah ini mencerminkan percepatan pertumbuhan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Unkhair.

Rektor menambahkan, keberadaan guru besar tidak hanya menjadi simbol akademik, tapi juga modal penting untuk meningkatkan kepercayaan publik dan reputasi institusi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Semakin banyak guru besar yang dikukuhkan, artinya semakin banyak pula pakar yang kita miliki. Ini akan berimbas pada mutu lulusan dan memperkuat posisi Unkhair sebagai kampus unggul di kawasan timur Indonesia,” tambahnya.

Rektor juga mengatakan jabatan guru besar membawa tanggung jawab akademik yang besar, termasuk integritas, keteladanan, dan kontribusi ilmiah yang terus-menerus bagi kemajuan bangsa dan daerah.

Sebagai bagian dari strategi pengembangan SDM, pihak universitas akan terus mengalokasikan dana penelitian bagi para Guru Besar. Setiap tahun, Unkhair menyediakan anggaran sebesar Rp100 juta per Guru Besar untuk mendukung kewajiban akademik dan publikasi ilmiah.

“Kami berharap, dengan kebijakan ini, akan lahir karya akademik inovatif yang tak hanya menembus jurnal bereputasi internasional, tetapi juga berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Dr. Ridha.

Ia juga mendorong para guru besar untuk berperan aktif membimbing para dosen bergelar doktor yang telah menyandang jabatan Lektor Kepala, agar turut terdorong mengejar jabatan akademik tertinggi.

Kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan apresiasi kepada para dekan fakultas yang menjadi basis para Guru Besar. Secara rinci, Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah melahirkan 6 guru besar, disusul Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 5, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 5, Fakultas Teknik 3, Fakultas Pertanian 3,Fakultas Ilmu Budaya 1, dan Fakultas Hukum 1.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Komite Integritas yang telah bekerja keras melakukan asesmen, dan validasi dokumen calon guru besar secara ketat dan objektif.

“Saya memberikan kepercayaan penuh kepada Komite Integritas, dan terbukti hasilnya sangat memuaskan,” tutur Dr. Ridha.

Momentum yang sama, ia juga menyampaikan kabar gembira atas prestasi mahasiswa Fakultas Pertanian Unkhair dalam ajang internasional di Hanoi, Vietnam. Pada International Conference on Sustainable Agricultural Food and Energy (SAFE) yang digelar 27–29 Juni 2025, mahasiswa Unkhair berhasil meraih lima medali, terdiri dari tiga medali emas dan dua perunggu.

Penghargaan tersebut diraih atas kerja sama dosen pembimbing, di antaranya Prof. Dr. Hamidin Rasulu, S.TP., M.P, Abdul Kadir Kamaluddin, S.P., M.Si, dan Mila Fatmawati, S.Pd., S.E., M.SA, serta mahasiswa unggul seperti Higaya Arsyi, Winarsih Ransingin, dan Dewi Anjelita.

Mengakhiri sambutannya, rektor mengajak para guru besar yang baru dikukuhkan untuk merenungkan kembali perjalanan panjang yang telah ditempuh, serta memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung, dari orang tua, keluarga, hingga sahabat.

“Mari kita sadari, capaian ini bukan hanya milik pribadi, tetapi juga capaian institusi. Tak mungkin ada guru besar tanpa program studi, fakultas, dan universitas,” tutupnya.

Ardian Sangaji
Editor
Ardian Sangaji
Reporter