Tandaseru — Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, telah memiliki rektor terpilih untuk periode 2025-2029 yakni Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM.
Prof. Abdullah yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unkhair ini, terpilih sebagai Rektor Unkhair setelah memperoleh suara tertinggi pada pemilihan rektor (Pilrek) putaran kedua, Senin (2/6).
Sejak tahapan pertama Pilrek, Prof. Abdullah telah memperoleh suara Senat Unkhair terbanyak yakni 18 suara. Sementara dua rivalnya yakni Dr. Hasan Hamid, M.Si, memperoleh 8 suara, dan Prof. Dr. Abdu Mas’ud, S.Pd., M.Pd, memperoleh 2 suara.
Posisi suara tertinggi pun kembali diraih Prof. Abdullah pada Pilrek putaran kedua dengan total 53 suara, setelah memperoleh 35 persen suara dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek RI).
Putaran kedua yang berlangsung di gedung Rektorat Unkhair ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kemendiktisaintek RI, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah tanggung jawab besar yang akan saya jalankan sebaik mungkin untuk kemajuan Universitas Khairun,” ucap Prof. Abdullah usai diumumkan sebagai peraih suara terbanyak.
Sementara itu, Rektor Unkhair Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, dalam sambutannya mengatakan, dari berbagai perdebatan pada pelaksanaan Pilrek akhirnya telah sampai juga pada babak akhir.
“Alhamdulillah kita semua sudah sampai pada titik ini dan, kita memiliki komitmen yang sama untuk memastikan Universitas Khairun terus berkembang dan lebih memiliki integritas yang baik, khususnya pemilihan rektor ini,” jelasnya.
Ridha juga mengajak kepada semua pihak sivitas akademika untuk bersama-sama memberikan dukungan kepada rektor yang terpilih.
Ia juga secara kelembagaan mengucapkan rasa terima kasih kepada Kemendiktisaintek yang sudah melakukan pendampingan, arahan, dan memberikan upaya untuk memastikan pelaksanaan Pilrek Unkhair berjalan dengan baik.
“Saya juga sebagai rektor mengucapkan terima kasih kepada panitia dan jajarannya yang sudah bekerja keras dan juga terima kasih kepada ketua senat, sekretaris senat, dan juga anggota senat yang Alhamdulillah sampai pada detik ini kita memiliki komitmen yang sama, untuk mewujudkan Universitas Khairun melalui pemilihan rektor di tahun 2025 ini,” pungkasnya.
Wakil Menteri Kemendiktisaintek RI, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, juga melalui sambutannya menyampaikan bahwa tradisi pergantian pimpinan adalah merupakan keniscayaan dalam sebuah institusi, termasuk institusi pendidikan seperti di Unkhair.
Meski begitu menurutnya, ada tradisi yang memiliki nilai luar biasa, yang itu dimiliki kaum cendekiawan yakni tidak pernah menjanjikan momentum pergantian pimpinan itu menjadi topek-topek besar dan berlarut-larut.
“Ini menarik dalam iklim akademik dalam sebuah perguruan tinggi hanya kemudian segera bergantian, nah kalau rektor sudah terpilih, semua akan menunggu, program apa yang akan yang lebih menarik,” ucapnya.
“Tentu disitu banyak dipikirkan variasinya luar biasa, dan tentunya ada komitmen secara bersama pemikiran bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di perguruan tinggi ini,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan agar pada hal-hal kecil pun sangat perlu diperhatikan. Seperti pelayanan dan kompetensi mahasiswa. Ini supaya, mahasiswa yang berkuliah di Unkhair bisa cepat lulus 3,5 tahun hingga 4 tahun bukan malah sampai belasan semester.
“Belum lagi kompetensi anak-anaknya, yang itu sangat diperhatikan, sehingga anak-anak selesai dari Unkhair bisa memiliki kompetensi yang tinggi. Ini yang sebenarnya dituntut didalam pengelolaan pemimpin universitas,” cetusnya.
Wamen juga menambahkan jika kampus tidak melakukan inovasi-inovasi kecil seperti itu maka semua target tidak akan tercapai.
“Untuk mencapai semua itu harus menyusun akreditasi institusi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan