Oleh: Asghar Saleh

_______

KETIKA kesiapan fisik dan aspek taktikal telah dipersiapkan dengan matang, apalagi yang paling dibutuhkan sebuah tim untuk menghadapi kompetisi yang memiliki tekanan begitu tinggi? Kepercayaan diri. Ini persoalan individu yang bisa dikatakan sebagai pondasi utama sebuah tim. Semakin percaya diri memainkan game dengan baik maka sebuah tim akan keluar dari semua tekanan.

Di tiga laga awal, Malut United FC, tim promosi yang belum dikenal di kasta tertinggi sepakbola Indonesia ini hanya bermain seri. Mencetak satu gol dan kemasukan satu gol. Para bomber gagal bikin gol. Barusan penyerang mandul. Gol semata wayang saat bermain seri lawan Madura United lahir dari kaki gelandang Jepang Tatsuro Nagamatsu – lewat tendangan bebas tidak langsung.

Karena itu, Malut United memanfaatkan betul jeda internasional dengan melawat ke Kedah FC di Malaysia. Mereka berlatih dan bertanding. Hasilnya Malut United menang dan dua bomber – Diego Martinez dan Victor Mansaray – bikin gol. Gol yang memunculkan kepercayaan diri. Juga optimisme.

Coach Imran Nahumarury paham betul kebutuhan timnya. Kompetisi masih panjang tapi hasil positif tak boleh ditunda. Berbekal hasil bagus dari Kedah, Malut United langsung tancap gas. Saat menjamu Semen Padang di Bantul dalam pekan ke 4 BRI Liga 1 musim 2024 – 2025, Laskar Kie Raha tampil dominan.

Kran gol dibuka lewat eksekusi berkelas dari Jorge Correa. Lalu Mansaray menambah gol dari titik penalti. Sayang jelang akhir laga, gawang Malut United dibobol Semen Padang. Tapi kemenangan di Bantul jadi momentum penting untuk terus melakukan evaluasi.

Skuad saat laga di Bantul sangat terbatas. Cassio Schild masih menjalani hukuman, Jakob Sayuri dan Fredyan Wahyu belum sembuh dari cedera. Safruddin Tahar yang biasanya bermain sebagai bek tengah digeser ke kiri. Bahkan di babak kedua, Winger cepat asal Akelamo Jailolo – Rifal Lastori dimainkan sebagai bek kanan.