Tandaseru — Bunyi bel gereja membangunkan saya pagi itu. Jam 6 tepat. Matahari dari jendela kamar di hotel Koszary Arche, kotamadya Gora Kalwaria, provinsi Masovian, sudah terik. Di Polandia, pada musim panas matahari mulai malu-malu menampakkan diri pukul 4 pagi. Hingga jam 8 malam langit masih terang cahaya matahari, meski bulan pun telah muncul.

Bel berbunyi tiap jam dari gereja di Gora Kalwaria. Kota itu dikenal sebagai pusat agama Katolik di Polandia. Sejarah panjang pengembangan agamanya menarik dipelajari. Namun dalam program North Maluku Urban Good Government Academy 2024 (NMUGGA24), bukan hanya pengetahuan itu yang didapat delegasi Maluku Utara. Program ini terselenggara berkat kerja sama Uni Eropa, Pemerintah Kotamadya Gora Kalwaria, dan Pemda Halmahera Utara.

Wali Kota Gora Kalwaria bersama delegasi Maluku Utara. (Istimewa)

Gora Kalwaria terletak di tepi sungai Vistula, sungai terpanjang di Polandia (1.047 kilometer). Sungai ini menjadi salah satu aset wisata terbaik kota berslogan “Miejsce, Ktore Cie Urzecze” atau “Tempat yang Akan Memikat Anda”.

Jarak dari ibukota Polandia, Warsawa, berkisar 20 kilometer. Dengan luas 13,72 kilometer persegi, kotamadya ini terdiri atas 37 desa. Populasi Gora Kalwaria mencapai 25 ribu jiwa.

Wali Kota Gora Kalwaria, Arkadiusz Strzyżewski, menyambut delegasi Maluku Utara di gedung Pusat Kebudayaan, Selasa (13/8/2024). Ia didampingi Wakil Wali Kota Piotr Chmielewski dan Sekretaris Daerah Piotr Walczak.

Monumen peringatan untuk pahlawan di Gora Kalwaria. (Tandaseru/Ika Fuji Rahayu)

Anggaran kotamadya Góra Kalwaria per tahun mencapai 54,2 juta Euro (sekitar Rp 929,9 miliar). Rencana pemasukan dan pengeluaran diambil dalam bentuk keputusan anggaran yang menjadi dasar pengelolaan keuangan. Kotamadya secara mandiri mengelola pengelolaan keuangannya berdasarkan keputusan anggaran kotamadya.

Arkadiusz memaparkan, tata ruang kotamadya Gora Kalwaria amat diperhitungkan. Kawasan permukiman tak bisa digabungkan dengan kawasan industri. Gora Kalwaria sendiri merupakan rumah bagi setidaknya 2.000 perusahaan lokal maupun nasional.

“Pemisahan ini untuk meminimalisasi konflik,” ujarnya.