Tandaseru — Pembangunan gedung rektorat, auditorium dan laboratorium Universitas Pasifik (Unipas) Pulau Morotai, Maluku Utara terancam tak tuntas sesuai tenggat waktu. Pasalnya, proyek multiyears yang digarap sejak 2019 itu hingga kini tak menunjukkan progres yang menggembirakan.
Pantauan tandaseru.com, Selasa (6/10), pengerjaan proyek yang berlokasi di Lingkungan Lemonade Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan itu masih dalam tahap pembuatan fondasi. Selain itu, para pekerja pun tidak terlihat di lokasi tersebut.
Akibat tidak adanya aktivitas pekerjaan, fondasi dan ‘cakar ayam’ proyek sudah ditumbuhi rumput liar. Padahal sisa waktu pekerjaan proyek tinggal 15 bulan.
Proyek multiyears milik Pemerintah Daerah ini bernilai Rp 25 miliar dan dikerjakan PT Rajawali Indah Permai selaku pemenang lelang.
Direktur PT Rajawali Indah Permai Toni ketika dikonfirmasi mengatakan, pembangunan proyek tersebut belum bisa jalan karena terkendala administrasi pendiri Yayasan Kampus. Saat ini, persoalan itu dalam proses penyelesaian antara Pemda dan Yayasan.
“Kalau itu sudah selesai, Pemda koordinasi dengan pihak ketiga baru dilanjutkan pembangunan,” katanya.
Toni bilang, proyek tersebut ditargetkan bisa diselesaikan sebagaimana kontrak kerja. Hanya saja ada juga kendala karena Covid-19.
“Tapi kita akan usahakan menyelesaikan pekerjaan, jika dalam waktu dekat kedua belah pihak sudah menyelesaikan masalah tersebut,” janjinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pulau Morotai Abubakar A Rajak yang dikonfirmasi terpisah menolak memberikan komentar lewat sambungan telepon.
“Saya masih di Jakarta, pulang baru bacarita. Tunggu saya pulang saja, saya tidak mau jelaskan lewat HP,” terangnya.
Tinggalkan Balasan