Tandaseru — Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara melaksanakan agenda rutin media briefing Torang Pe APBN edisi September 2023 di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Ternate, Rabu (27/09).

Acara dihadiri seluruh perwakilan instansi vertikal Kementerian Keuangan beserta media lokal di Provinsi Maluku Utara. Acara diawali dengan pemaparan Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara Tunas Agung Jiwa Brata terkait kondisi perekonomian Indonesia dan kinerja APBN hingga Agustus 2023.

Memasuki akhir triwulan III tahun 2023, tekanan dan ketidakpastian pada perekonomian global masih tinggi yang ditandai dengan harga minyak dunia yang meningkat di tengah fluktuasi harga komoditas. Namun, di lain sisi, hingga Agustus 2023 aktivitas ekonomi domestik terjaga baik dengan inflasi domestik yang terkendali. Hal ini sejalan dengan kinerja APBN secara nasional terjaga positif.

Tunas Agung juga menyampaikan kinerja perekonomian Maluku Utara, di mana pertumbuhan ekonomi Maluku Utara masih yang tertinggi dengan industri pertambangan dan penggalian tetap menggeliat di tengah harga komoditas dan permintaan global yang fluktuatif sejalan dengan inflasi yang relatif masih cukup tinggi sehingga harga beras perlu dinormalisasi.

“Laju PDRB pada Kuartal II Tahun 2023 tumbuh kuat sebesar 23,89% (yoy), dengan laju inflasi Agustus 2023 tercatat sebesar 4,32% (yoy),” jelas Tunas Agung.

Ia bilang, dari sisi neraca perdagangan, surplus neraca perdagangan masih terus berlanjut dan berada pada angka USD444,67 juta untuk Agustus 2023 dengan komoditas ekspor penyumbang devisa terbesar berupa feronikel. Sementara itu, kinerja sektor keuangan hingga akhir Juni 2023 masih positif meskipun melandai dengan pertumbuhan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) dan penyaluran kredit.

Berikutnya, kinerja fiskal regional Maluku Utara sampai dengan Agustus 2023 tumbuh akseleratif. Pendapatan negara terealisasi sebesar Rp 2,83 triliun (82,96% dari target) dan mengalami kenaikan sebesar 49,77% (yoy). Kenaikan PPh Non-Migas masih menjadi andalan yang menunjang pertumbuhan pendapatan APBN sebesar Rp 736,44 miliar (68,89%).