Tandaseru — Kejari Pulau Morotai, Maluku Utara, menegaskan demonstrasi mahasiswa Himamoro se-Jabodetabek di Kejagung RI soal dugaan kasus korupsi di Morotai dilatarbelakangi kepentingan oknum tertentu.

Misalnya kasus pengadaan fiber glass senilai Rp 2 miliar tahun 2019.

Himamoro dalam aksinya, Rabu (20/9) kemarin, juga mendesak Kejagung mencopot Kepala Kejari lantaran dinilai tak mampu menuntaskan sejumlah kasus korupsi.

Kepala Kejari Sobeng Suradal menyatakan, lembaga yang ia pimpin sudah bekerja sesuai prosedur dan secara profesional.

“Terkait dengan aksi tersebut saya tidak akan menanggapi karena itu hanya dilakukan oleh orang-orang dungu. Biarlah mereka melakukan hal itu, karena apa yang mereka lakukan itu tanpa ada data sama sekali,” ujarnya kepada tandaseru.com, Kamis (21/9).

“Ya, dari beberapa tuntutan itu tidak ada satupun yang mereka miliki data-datanya. Kalau memang ada datanya, mereka memiliki data, tidak perlu demo. Cukup bawa ke kantor Kejaksaan Morotai akan langsung kami tindak, terutama soal tuntutan mereka mengenai tuduhan,” cetus Sobeng.