Tandaseru — Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Babussalam Sula merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. Tak heran, perguruan tinggi yang beralamat di Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara ini membutuhkan perhatian serius dan sentuhan dari pemerintah serta lembaga-lembaga yang memiliki peran memajukan mutu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) di Kepulauan Sula.

Ditemui usai mengikuti acara wisuda ke-VI STAI Babussalam Sula, Kamis (17/9), Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes mengungkapkan, keinginan Pemerintah Daerah meningkatkan SDM untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Kepulauan Sula sudah dipikirkan dari jauh sebelumnya. Tentunya, Hendrata bilang, saat ini butuh perhatian khusus apalagi menghadapi kondisi dunia pendidikan yang banyak tantangan di Sula.

“Memang butuh komunikasi dan koordinasi yang lebih baik. Saya berharap, dari pihak STAI sendiri bisa menjemput bola, jangan menunggu,” katanya.

Selain itu, Hendrata berjanji, pascamomentum Pilkada ini berakhir, dirinya akan menemui Menteri Pendidikan untuk mengupayakan bagaimana STAI bisa di-negeri-kan.

“Kalau tidak menjadi perhatian, takutnya nanti kampus ini akan menjadi tertinggal. Padahal STAI sudah lebih dahulu ada. Saya pikir ini harus menjadi fokus dan perhatian kita sama-sama,” ujar Hendrata.

Lanjut Hendrata, sebagai langkah serius dari pemerintah, dirinya sudah menandatangani MoU dengan Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Ternate.

“Tadi saya juga tanda tangan MoU dengan Pak Rektor IAIN untuk nanti SDM yang ada di sini (STAI) bisa bersekolah di sana dan naik ke jenjang S2,” bebernya.

Dari sisi lokasi, sambung Hendrata, STAI Babussalam Sula ini dulu hanya memiliki lokasi seluas 2 hektare lebih. Akan tetapi, pemerintah sudah menghibahkan sebagian lahan untuk STAI, dan saat ini luas lokasinya menjadi 6 hektare.

“Artinya, syarat paling awal lokasinya sudah tersedia, kemudian tinggal administrasi-administrasinya. Saya pikir ini tinggal lobi-lobi saja. Jalur-jalur khusus harus kita pakai supaya bisa mendongkrak kekurangan yang ada lebih cepat lagi,” sambung Hendrata.

Selain Bupati Hendrata, Wakil Bupati Sula Zulfahri Abdullah Duwila juga memiliki perhatian yang sama dalam menyikapi persoalan pendidikan di Sula.

“Masyarakat Sula harus berterima kasih kepada STAI karena ini satu-satunya perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Kepulauan Sula,” terangnya.

Saat ini, kata Zulfahri, peran dari STAI Babussalam Sula sangat membantu dalam peningkatan SDM di Kabupaten Kepulauan Sula.

“Kita harus mensyukurinya,” ucapnya.

Ke depan, Zulfahri berharap pemerintah daerah harus mendukung segala usaha dari STAI.

“Menyangkut juga dengan penambahan ruang belajar misalnya. Untuk masalah pendidikan, SMA dan perguruan tinggi ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah Provinsi. Tapi kan kita bisa buat regulasinya (untuk membantu perguruan tinggi), bisa juga lewat dana hibah, maka pemerintah daerah bisa memasukkan dalam anggaran itu,” terangnya.

Kemudian, Zulfahri menuturkan, pemerintah juga bisa mempelajari regulasi-regulasi lain terkait kewenangan daerah.

“Nanti kalau memang memungkinkan untuk hal-hal yang lain, kita juga bisa memberikan beasiswa kepada dosen dan pengajar supaya meningkatkan kualitas SDM dosen dan pengajar itu sendiri,” tandasnya.