Tandaseru — Jelang pendaftaran pasangan calon Pilkada 2020, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Maluku Utara mengingatkan seluruh paslon agar berhati-hati akan adanya makelar politik. Pasalnya, Bawaslu mengendus adanya gerakan oknum-oknum yang mencatut nama lembaga tersebut dan mendatangi paslon maupun tim pemenangannya untuk menawari jasa “pengawalan”.

“Dari informasi awal yang kami dapatkan, ada oknum-oknum yang sedang kami lacak identitas dan keberadaannya itu, mendatangi para kandidat untuk menawarkan kerja sama dan meminta imbalan atas tawaran tersebut,” tutur Ketua Bawaslu Malut Muksin Amrin, Jumat (4/9) pagi.

Menurut Muksin, dari informasi yang diperoleh, oknum-oknum tersebut menjanjikan para kandidat yang didatangi dengan iming-iming “mengawal” keikutsertaan kandidat dalam Pilkada.

“Bahkan ada janji jika akan mengerahkan jajaran pengawas di semua tingkatan untuk bekerja memenangkan pasangan tersebut, asalkan diberikan imbalan baik berupa uang atau pun fasilitas yang mereka tawarkan,” ungkapnya.

Bawaslu, ucap Muksin, tetap akan menjaga marwahnya sebagai pengawas pemilu yang netral, independen serta berintegritas dalam mengawasi proses pemilihan pilkada serentak ini.

“Tidak ada itu kerjasama atau upaya-upaya back-up Bawaslu pada calon tertentu. Ini hanya ulah dari oknum-oknum tersebut,” ujar Muksin.

Muksin sendiri mengimbau seluruh pasangan calon dan tim pemenangannya agar tidak segan-segan melaporkan pada Bawaslu jika didatangi oknum-oknum dengan modus tersebut.

“Jika ketemu, harap jangan dilayani. Laporkan agar dapat kami proses sesuai ketentuan yang berlaku. Termasuk juga jika dilakukan oleh oknum penyelenggara yang dikenal. Ini tidak akan kami tolerir dan akan dilaporkan ke pihak kepolisian,” tandasnya.