Tandaseru — Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Maluku Utara Dr. Syahril Muhammad menilai saat ini di Maluku Utara sebagian nilai-nilai kebudayaan baik tertulis maupun tidak tertulis sudah mengalami pergeseran.

Menurut dia, pergeseran nilai kebudayaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh globalisasi seperti penggunaan smartphone yang kini menyebar hingga ke daerah pelosok.

“Nah, ini disebabkan karena gaya hidup masyarakat mulai berubah saat ini. Penggunaan bahasa daerah, anak-anak muda mulai melepas dari identitas diri,” kata Syahril kepada tandaseru.com di Kota Ternate, Jumat (16/9).

Menurut dia, pengaruh ini harus mendapat perhatian dari pemerintah daerah serta sekolah untuk menetralkan dan mengantisipasi pemanfaatan dan penggunaan smartphone yang berlebihan.

“Itu dijaga bersama agar nilai kearifan lokal, tradisi adat se atorang (adat dan aturan) itu masih bisa terjaga,” singkatnya.

Selain itu melalui lembaga pendidikan, kata dia, harus ada penguatan dengan kurikulum lokal. Begitu juga komunitas budayawan juga harus dihidupkan kembali oleh masyarakat sendiri.