Tandaseru — Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba membuka simposium nasional Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) yang dipusatkan di Gamalama Ballroom Sahid Bela Hotel Ternate, Selasa (17/5). Simposium ini digagas bersama FP2TPKI dan EcoNusa Foundation.
Dalam sambutannya, Gubernur mengatakan Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan dan mempunyai luas laut 79% dan luas daratan 30%. Di dalamnya terdapat empat wilayah pengelolaan perikanan (WPP) yakni WPP 714, 715, 716, dan 717.
Malut mempunyai potensi perikanan sebesar 1,4 juta ton per tahun.
“Di bidang perikanan, Maluku Utara memiliki banyak sekali komoditas di laut dan di darat dan komoditas yang diangkat adalah tuna, cakalang, tongkol, budidaya udang vaname, budidaya rumput laut dan di tahun 2021 Maluku Utara mencapai 350 ribu ton untuk perikanan tangkap dan 210 ribu ton untuk perikanan budidaya,” ungkap Gubernur.
Di samping itu, sambungnya, ada 14 pelabuhan perikanan di Maluku Utara. Nilai ekspor perikanan pada tahun 2021 Maluku Utara telah mencapai 3.203 juta Dolar.
“Ini membuktikan bahwa potensi perikanan di Maluku Utara sangat melimpah. Untuk itu, harus menjadi perhatian kita bersama bahwa sektor kelautan dan perikanan Maluku Utara harus berdaya saing dan inklusif untuk menyejahterakan rakyat, khususnya di era industri 4.0,” papar Gubernur dua periode ini.
Abdul Gani juga sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas FP2TPKI bersama EcoNusa Foundation tersebut.
Tinggalkan Balasan