Tandaseru — Merden Football Academy (MFA) resmi menggaet pelatih asal Kota Ternate, Maluku Utara, Uphy Hi Azis. Pelatih berlisensi B Diploma PSSI ini akan mulai melatih akademi yang ber-home base di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tersebut.
Uphy kepada tandaseru.com mengungkapkan MFA memiliki fasilitas yang baik seperti mes pemain yang berdampingan dengan lapangan latihan (stadion), bus akademi, hingga lapangan mini untuk futsal.
“Akademi juga telah bekerja sama dengan SMP dan SMA, baik negeri maupun swasta, serta menjalin kerja sama dengan klub-klub baik Elite Pro, Soeratin, Liga 3. Ini menjadi poin yang bagus buat MFA,” ungkap Uphy, Sabtu (26/3).
Ia berharap kehadirannya di MFA dapat membantu para siswa mengasah talenta mereka.
“Semoga dengan bergabungnya saya di Merden Football Academy ini bisa membantu anak-anak MFA dalam hal knowledge dan inteligent pemain dalam sepak bola,” pungkasnya.
Sementara Manajer MFA Heri Purnomo menyatakan, akademi merekrut Coach Uphy usai tuntasnya tanggung jawab Uphy di tim Persak Kebumen di Liga 3.
“Kami meyakini Coach Uphy adalah sosok pelatih pekerja keras, disiplin, bertanggungjawab dan memiliki wawasan luas di dunia sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Manajemen MFA berharap dengan keilmuan Uphy, siswa MFA akan semakin bersemangat dan mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi di tahun kompetisi resmi 2022/2023.
“Dengan bergabungnya Coach Uphy di tim kepelatihan Merden Football Academy, saat ini kami memiliki 7 pelatih berlisensi. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan keseriusan manajemen MFA kepada siswa dan orang tua wali siswa,” tutur Heri.
“Kami ingin benar-benar memperhatikan perkembangan siswa Merden Football Academy, baik perkembangan individu atau team work dengan ditangani pelatih-pelatih hebat berlisensi yang saat ini berada di tim kepelatihan MFA,” imbuhnya.
Heri pun mengajak para siswa untuk bergabung dengan MFA. Dengan sistem kuota per usia, MFA berkomitmen memperhatikan perkembangan siswa dengan hasil kualitas siswa, bukan kuantitas siswa.
“Kami memiliki satu kompleks sentralisasi asrama, stadion tempat latihan, lapangan mini soccer, bekerja sama dengan pendidikan formal SDN, SMPN, SMAN, SMA swasta, dan beasiswa kuliah (S1). Pendidikan agama dan pendidikan karakter diperhatikan, sistem sekolah antar jemput. Program latihan dan kurikulum jelas, mengikuti turnamen resmi PSSI yaitu Piala Soeratin, Liga 3 dan Elit Pro,” tandas Heri.
Tinggalkan Balasan