Tandaseru — Komunitas Talas Center Anti Narkoba melakukan kampanye peningkatan bahasa daerah Ternate, Maluku Utara.

Talas Center pun menyambangi Sultan Ternate Hidayatullah Mudaffar Sjah dan Jogugu Ustaz Machmud Zulkiram serta perangkat adat Kesultanan Ternate dalam rangka pelestarian bahasa Ternate, Sabtu (5/3).

Koordinator Talas Center Erita Fitriana mengatakan, Talas Center didirikan pada tahun 2018 dan bergerak mengawal beberapa isu di antaranya kemanusiaan, pemberdayaan, pendidikan dan lingkungan.

Program pelestarian bahasa daerah ini dilakukan setelah mendapat masukan soal bahasa Ternate sebagai bahasa ibu.

“Kami mengedepankan peribahasa di mana bumi dipijak di situlah langit dijunjung. Bahasa asli Ternate di kalangan anak muda sudah mulai tergerus maka sebagai anak muda kami Talas Center harus bergerak memulai. Terlepas dari banyak kalangan sudah lakukan, alangkah baiknya kami juga ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Dalam silaturahmi yang dilakukan dengan Sultan, Sultan mengapresiasi program Talas Center.

“Sutan menyampaikan kebijakan pro terhadap pelestarian bahasa Ternate selama ini tidak dilakukan pemerintah kota secara maksimal. Seharusnya fokus dan menyentuh substansi yaitu transformasi budaya lewat pendidikan. Sultan berharap pemda harus lakukan evaluasi soal kurikulum muatan lokal dengan memberikan contoh bagaimana bahasa Sunda itu mendapat penekanan dari jajaran pemerintah daerah lewat instrumen pendidikan dari jenjang PAUD sampai SMA,” ungkapnya.

Pembina Talas Center Nurlaela Syarif yang juga Anggota DPRD Komisi III bidang kebudayaan mengaku menyadari selama ini sebagai perwakilan rakyat DPRD lemah dalam isu dan kebijakan pelestarian bahasa Ternate dan adat se atorang.

“Pelestarian bahasa Ternate ini menjadi pukulan atas apa yang menjadi nasehat dari Sultan Ternate, sebagai wakil rakyat harus berpihak dan mendorong kebijakan ini lebih maksimal di parlemen,” ujar politikus Partai Nasdem tersebut.