Tandaseru –- Warga Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tobelo. Pasalnya, sudah sepekan lebih air bersih di seputaran Dusun II tak lagi mengalir.

Saleh Ammari, warga Rawajaya kepada tandaseru.com mengaku, sejak pekan kemarin air bersih tak mengalir di rumahnya. Padahal biasanya meski tak lancar air bersih kadang mengalir tiap pukul 2 dini hari.

“Biasanya mengalir pada jam 2 dan kami harus begadang untuk menampung air bersih. Namun kali ini sudah hampir seminggu tidak jalan lagi. Bahkan di bulan Ramadan keperluan wudhu juga sangat susah,” keluh Saleh, Senin (11/5).

Data terbaru pasien positif covid-19 Maluku Utara per senin (11/5) ini.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk mandi, wudu, memasak, dan mencuci, warga terpaksa menggunakan air galon. Ada juga yang memilih menumpang mandi di rumah kerabat di desa lain.

“Kami harus pakai air galon, dan ini tidak gratis. Jika sehari kami pakai 3-4 galon dikalikan Rp 8 ribu per galon, ini bukan jumlah yang sedikit bagi masyarakat. Olehnya itu, kami berharap agar PDAM Tobelo segera memperbaiki pelayanannya sehingga para pelanggan puas dengan kinerja PDAM,” tegas Saleh.

Direktur Utama PDAM Tobelo Farid Iskandar yang dikonfirmasi tandaseru.com membenarkan tersendatnya aliran air untuk pelanggan di Desa Rawajaya. Farid bilang, pihaknya juga bekerja keras mencari titik yang menjadi masalah penyebab air tidak terdistribusi dengan baik.

“Saya telah perintahkan anak buah saya untuk mencari pokok permasalahannya. Dan dari laporan mereka kesulitan mencari sumber kerusakannya. Akan tetapi kami akan berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Kami mohon agar para pelanggan bersabar,” tukasnya.