Tandaseru — Seorang ibu berusia 55 tahun di Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara, meninggal dunia beberapa hari usai divaksin Covid-19. Meski belum jelas penyebab kematian warga bernama Esti Rejeki itu, pihak keluarga mempersoalkan vaksinasi yang dijalani Esti yang terkesan dipaksakan.

Undang, suami Esti saat ditemui wartawan di kediamannya, Selasa (10/8) mengungkapkan, sang istri divaksin pada 5 Juli 2021. Saat itu, Undang sedang berada di kebun.

Esti yang berada di rumah dibawa petugas Puskesmas Morodadi ke balai desa untuk mengikuti vaksinasi.

“Saya pulang dari kebun tidak ketemu istri lagi, karena sudah dibawa ke balai desa dengan mobil petugas,” ungkapnya.

Menurut Undang, Esti sudah dua kali menolak divaksin. Sebab ia memiliki riwayat penyakit jantung.

“Sebelum divaksin, istri saya dalam keadaan sehat. Petugas melakukan cek tensi darah kemudian divaksin. Yang saya heran kok enggak nunggu saya,” ucapnya.

Tiga hari usai divaksin, Esti mengalami gejala demam tinggi.

“Kemudian dingin dan nafasnya terengah-engah selama 5 hari. Kemudian diperiksa lagi ke Puskesmas Morodadi, tidak ada perubahan, dan dilanjutkan ke RSUD,” tutur Undang.

Yusuf, putra Esti, membenarkan hal tersebut. Ia mengaku sudah melarang ibunya untuk ikut vaksinasi.

“Saya itu sudah kasih tahu ke ibu, jangan ikut vaksin karena di Jawa ada yang meninggal dan lumpuh. Tapi ibu terkesan dipaksa terus akhirnya ibu mau divaksin di balai desa,” kisahnya.

“Yang diperiksa (sebelum vaksinasi) hanya tensi saja,” sambung Yusuf.