Tandaseru — Sebagian besar masyarakat Maluku Utara umumnya hanya memanfaatkan buah dan jantung pisang sebagai bahan konsumsi atau niaga. Sementara pelepah pisang biasanya hanya berakhir sebagai sampah kering.

Namun di tangan Luluk Syofiatun Ekaningsih dari LPK Bangkit Mandiri Wanita Karanganyar, Jawa Tengah, pelepah pisang bisa disulap jadi uang. Ya, Luluk mahir mengubah pelepah pisang menjadi benda-benda bernilai ekonomis.

Kemampuan Luluk itu ia tularkan pada 40 pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kota Tidore Kepulauan lewat pelatihan keterampilan, Kamis (20/5). Pelatihan dipusatkan di Aula SMK Negeri 1 Tikep.

Para pelaku UMKM di Tidore Kepulauan mempraktikkan pembuatan kerajinan dari pelepah pisang. (Istimewa)

Menurut Luluk, pohon pisang bukan hanya dimanfaatkan buahnya untuk dimakan saja.

“Tetapi dari daun, batang atau pelepah hingga bonggol pisang jangan dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna, setelah kita ambil buahnya saja. Padahal yang kita anggap tidak bernilai itu, mempunyai nilai dan berguna sekali. Kenapa? Karena pelepah pisang itu bisa dibuat beragam macam kerajinan yang bisa menghasilkan uang,” ungkapnya.

Meski hanya sehari memberikan pelatihan, materi dari Luluk bisa langsung dipraktikkan 40 pelaku UKM yang hadir. Hasilnya, berbagai kerajinan pun langsung dihasilkan.

“Karena waktu saya di Tidore ini terlalu singkat, hanya dua hari saja, makanya yang diajarkan tadi baru delapan kerajinan yang dibuat dari pelepah pisang. Tapi meski waktu yang singkat, alhamdulillah prakteknya para UKM bisa membuat delapan kerajinan bernilai ekonomis dari pelepah pisang,” jelasnya.

Delapan kerajinan tangan yang diolah melalui pelepah pisang oleh UKM itu diantaranya membuat hiasan bunga, tempat tisu, replika kapal, topi, songkok atau peci, tas dan keranjang, sandal, hingga kertas.