Tandaseru — Marketing Operation Region (MOR) VIII PT Pertamina Papua-Maluku dan Maluku Utara menjamin distribusi dan penyaluran BBM di empat provinsi wilayah kerja MOR VIII tetap normal pasca-terbakarnya kilang Pertamina Balongan, Senin (29/3).

Unit Manager Communication Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina, Edi Mangun saat dikonfirmasi menyatakan, musibah terbakarnya kilang Pertamina Balongan tidak mempengaruhi penyaluran dan distribusi BBM ke Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.

“Kami perlu sampaikan ke publik, terutama untuk ketersediaan BBM di empat provinsi, aman dan stoknya berada di atas 15 hari ke depan,” kata Edi.

Ia bilang, pasokan BBM masuk ke wilayah kerja MOR VIII di empat provinsi Papua-Maluku sekitar 90 persen berasal dari kilang Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebagiannya lagi dipasok dari Pertamina MOR VII Sorong.

Lebih lanjut, Edi mengajak pihak media ikut memberikan edukasi kepada masyarakat dan tidak terprovokasi informasi tidak bertanggung jawab yang menyatakan penyaluran BBM di Pertamina MOR VIII terganggu akibat terbakarnya kilang Pertamina Balongan.

“Kami mengajak masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi soal kelangkaan BBM yang mengakibatkan terjadinya kepanikan dan berimbas pada penimbunan BBM serta antrean panjang pengendara di SPBU, karena penyaluran BBM di wilayah kerja Pertamina MOR VIII Papua, Maluku aman,” jelasnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Ifki Sukarya menyatakan, telah terjadi insiden di Kilang Pertamina Balongan yang menyebabkan kebakaran pada tangki T-301G pada tanggal 29 Maret 2021 sekitar pukul 00.45 dini hari.