Tandaseru — Warga desa Ratahaya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, bahu-membahu membangun jembatan darurat sebagai akses sementara setelah jembatan darurat penghubung di desa tersebut mengalami kerusakan akibat derasnya arus sungai, Minggu 17 Agustus 2025 kemarin.

Kerusakan jembatan yang menjadi jalur vital warga sehari-hari itu sempat menghambat aktivitas masyarakat, terutama untuk akses ke Bobong. Menyikapi kondisi tersebut, warga desa Ratahaya lalu berkoordinasi dengan Dinas PUPR Taliabu untuk membantu membangun jembatan darurat.

Kepala Dinas PUPR Endro Sudarmono menyampaikan bahwa pembangunan jembatan darurat ini merupakan langkah cepat agar mobilitas masyarakat tetap berjalan.

“Kami diminta warga Ratahaya mobilisasi alat berat untuk membantu membuat jembatan darurat sebagai solusi sementara. Ke depan, pemerintah daerah akan menyiapkan pembangunan jembatan permanen agar akses transportasi lebih aman dan lancar,” ujarnya, Senin (18/08/2025) malam.

Ia pun mengatakan, warga Ratahaya menyambut baik langkah ini. Karena, kolaborasi bersama pemerintah menjadi bukti nyata kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat.

“Yang penting bisa menghubungkan akses terputus ini kembali. Walupun sementara tapi sangat membantu masyarakat. Minimal motor bisa lewat. Saya berharap jembatan darurat tersebut bisa selesai besok, biar aktivitas warga desa Ratahaya kembali normal,” tandasnya.

Pantauan tandaseru.com, BPBD Taliabu dinas PUPR juga melakukan mapping titik masalah di dua jembatan menuju ke Rumah Sakit Bobong dan desa Ratahaya.
Yaitu, jembatan pertama yang miring, dan jebolnya abutment jembatan dua dekat rumah sakit.

Ika Fuji Rahayu
Editor
Fardanan Fahri
Reporter