Tandaseru — Demi menunjang percepatan infrastruktur satelit dan teknologi komunikasi pendukung konektivitas digital di provinsi Maluku Utara, Gubernur Sherly Tjoanda melakukan penandatanganan MoU dengan Telkomsat, Kamis (24/7/25) malam. Penandatanganan MoU dilakukan di kota Ternate.
Sherly dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan, terutama kepada Telkom Indonesia melalui CSR-nya yang telah mem-follow up 9 titik di 8 kabupaten/kota di luar Tidore dan Ternate.
“Kita sudah uji coba 9 titik untuk membuktikan sinyalnya memang benar-benar kuat di pulau terluar,” ucapnya.
Menurutnya, dari 400-an SMA, SMK, dan SLB di Malut masih ada 200-an titik yang blank spot. Di sisi lain, sistem dari Kementerian Pendidikan mengharuskan guru-guru memperbarui data secara kontinyu.
“Jadi sinyal itu sangat penting dan sekarang lagi proses dalam pergeseran anggaran mungkin di APBD-P untuk bisa dilanjutkan,” ungkap Sherly.
Ia juga mengungkapkan, di awal Juli telah melakukan pertemuan dengan Mendigi dan menginfokan bahwa sejak Januari Komdigi sebenarnya sudah berkontrak dengan Telkomsat terkait peningkatan BTS yang ada di Maluku Utara.
“Total BTS di Maluku Utara sekitar 412, dan 275 sudah dikontrakkan untuk di-upgrade, sementara masih ada 137 yang masih blank spot,” papar Sherly.
Sherly berharap dukungan atas kerja sama ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Maluku Utara.
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan, pihaknya menandatangani MoU dengan Pemerintah Provinsi Maluku Utara di antaranya di sektor telekomunikasi, terutama peningkatan koneksi digital di beberapa tempat di Maluku Utara untuk mendukung sektor pendidikan, kesehatan dan perikanan.
“Kita akan terus membantu Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk menyediakan layanan digital di desa-desa terpencil,” ujarnya.
Lukman berharap, apa yang dilakukan di Maluku Utara nantinya akan dilakukan di provinsi lain juga.
Adapun kerja sama yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Telkomsat ini meliputi beberapa sektor di antaranya:
- Pengembangan digitalisasi pemerintahan berbasis elektronik untuk meningkatkan efektitas pelayanan publik
- Digitalisasi sektor pendidikan dengan penyediaan akses internet berkecepatan tinggi khususnya di SMA dan institusi pendidikan di daerah terpencil
- Ekplorasi digitalisasi layanan kesehatan primer melalui konektivitas satelit untuk puskesmas dalam mendukung telemedicine dan sistem informasi kesehatan berbasis AI
- Pengembangan konektivitas digital untuk desa nelayan guna mendukung peningkatan produktivitas perikanan, akses informasi pasar dan penguatan ekonomi maritim
- Sektor maritim dan kelautan, termasuk navigasi, pemantauan sumber daya laut, dan pengawasan perairan Maluku Utara
- Pengembangan kapasitas SDM melalui program pelatihan dan transfer teknologi satelit untuk aparatur pemerintah dan masyarakat.
Tinggalkan Balasan