Tandaseru — Mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Maluku Utara, yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII di Sulawesi Selatan, menggelar kegiatan gerakan sadar sampah pada masyarakat Pulau Laiya, Desa Mattiro Labangeng, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Kabupaten Pangkep.
Inisiatif ini difokuskan pada upaya penanggulangan sampah plastik di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang masuk dalam kawasan konservasi. Seperti Pulau Laiya, yang dikenal dengan kekayaan alam dan potensi lautnya yang besar.
Mayoritas penduduk di pulau ini menggantungkan hidup dari sektor perikanan tangkap dan hasil laut lainnya. Sekitar 54 dari 177 pekerja di sektor ekonomi desa bermata pencaharian sebagai nelayan. Mereka menangkap ikan, kepiting, udang, dan teripang di sekitar pulau. Hasil tangkapan dijual ke pengumpul lokal atau industri di daratan, seperti Pangkep dan Makassar.
Selain perikanan, warga juga membudidayakan rumput laut, serta memanfaatkan tanaman lokal, seperti pohon sukun dan kelor yang bernilai ekonomi. Sebagian dari mereka menggeluti kerajinan pembuatan perahu tradisional, baik untuk transportasi lokal maupun sebagai pesanan komersial.
Seluruh aktivitas ini membentuk fondasi ekonomi masyarakat pesisir yang kini mulai terancam oleh masalah serius yakni sampah plastik.
Menurut Risma Ardiyanti, salah satu mahasiswa Unkhair yang menjadi peserta KKN Kebangsaan XIII, pencemaran plastik di Pulau Laiya kini mulai mengganggu ekosistem laut dan berdampak pada sumber penghidupan warga.
“Kami melihat langsung bagaimana sampah plastik mengancam kelestarian Pulau Laiya dan mata pencaharian masyarakatnya,” kata Risma dalam rilis resminya, Senin (21/7/2025).
Demi merespons tantangan itu, Risma dan timnya menggagas program pengelolaan sampah berbasis edukasi dan partisipasi warga.
“Melalui program ini, kami ingin tidak hanya membersihkan pantai, tapi juga membangun kesadaran kolektif dan membekali warga dengan pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sampah plastik secara mandiri. Kami percaya bahwa setiap langkah kecil dapat membawa perubahan besar,” ujar Risma.
Gerakan sadar sampah ini menjadi bagian dari tema besar KKN Kebangsaan 2025, “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak, dan Mengabdi Untuk Negeri”.
Program ini melibatkan 99 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, yang disebar ke 21 desa dan kelurahan di Kabupaten Maros dan Pangkep, mencakup kawasan geopark, situs budaya, serta pulau-pulau kecil di wilayah pesisir Sulawesi Selatan.
Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Unkhair di Pulau Laiya antara lain:
Edukasi dan Sosialisasi kepada warga desa tentang bahaya sampah plastik dan pentingnya pemilahan sejak dari rumah tangga.
Aksi Bersih Pantai Bersama, yang melibatkan mahasiswa dan warga untuk membersihkan plastik yang terdampar di pesisir.
Pelatihan Daur Ulang, khususnya pembuatan ecobrick dari plastik bekas yang dapat digunakan sebagai bahan pot, tempat duduk, atau bangunan kecil lainnya.
Pembentukan Komunitas Lingkungan, yang terdiri dari pemuda dan ibu-ibu sebagai motor penggerak program di masa depan.
Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga, melalui pembuatan biopori dan eco-enzyme untuk mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat secara alami.
Selain Risma dari prodi Ilmu Hukum, dua mahasiswa Unkhair lainnya yang ikut serta adalah Sri Wulandari (Pendidikan Fisika) dan Hengky (Manajemen). Keduanya tergabung dalam klaster wilayah pesisir dan telah berada di lokasi sejak awal Juli 2025.
Langkah mahasiswa Unkhair di Pulau Laiya mendapat perhatian karena pendekatan keberlanjutan dalam pengabdian masyarakat. Program ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi dirancang untuk terus berkembang bersama partisipasi aktif warga lokal.
Sejumlah perguruan tinggi lain yang juga ambil bagian dalam KKN Kebangsaan ini antara lain, Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka, Universitas Boyolali, Universitas Lampung (Unila), Universitas Bangka Belitung (UBB), dan Universitas Halu Oleo (UHO).
Program KKN Kebangsaan XIII tahun ini dipusatkan di Universitas Hasanuddin (Unhas) sebagai tuan rumah penyelenggara.
Risma yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Unkhair berharap semangat kampus berdampak, benar-benar terwujud melalui aksi nyata.
Tinggalkan Balasan