Oleh: M. Jain Amrin
_________
JAKARTA, Senin/23/2025, Di bawah lampu jalan yang berpendar samar, kami mahasiswa berkumpul di pinggir trotoar dengan gelas plastik kopi panas mengepul di tangan. Suara klakson dan dentuman mesin menjadi irama latar, sementara kami tenggelam dalam diskusi hangat tentang masa depan.
Luka Kota dan Tantangan Lingkungan
Kopi ini mengingatkan kami betapa kota tak pernah benar-benar terlelap, sama seperti bumi yang terus berjuang menahan perubahan iklim.
“Di setiap hisap, kutangkap bisik angin yang merintih: bumi merindu belaian kita.”
Peluang Sosial di Setiap Cangkir
Bayangkan bila kedai kaki lima mempekerjakan mereka yang terpinggirkan ojek pengkolan, tunawisma, atau pemuda putus sekolah. Setiap gelas kopi bisa menjadi pintu kesempatan, setiap senyuman pelanggan jadi benih harapan.
“Dalam cangkir sederhana, tertanam benih asa bagi langkah-langkah kecil yang bermakna.”
Sajak Senyap di Tengah Kebisingan
Di antara gemuruh kendaraan, uap kopi membentuk jembatan keheningan. Di sana, resah berubah menjadi bait puisi sekumpulan kata lirih yang menyalakan lentera di hati yang letih.
“Jembatan uap ini menghubungkan rindu dan keberanian dalam sunyi yang memeluk.”
Ruang Belajar di Trotoar Malam
Trotoar retak pun dapat menjadi ruang kelas. Diskusi sederhana tentang ide dan nilai bisa mengasah keberanian, mengajarkan bahwa pengetahuan tumbuh bukan hanya di dalam gedung, tapi juga di ruang terbuka apa pun.
“Asal ada niat, setiap rekah aspal menjadi lembar putih untuk menulis cerita baru.”
Menenun Akar Budaya di Jalan Raya
Di balik gemerlap billboard dan gedung kaca, hidup cerita nenek moyang yang menunggu untuk dihidupkan. Melalui mural, musik liwetan, atau dialog di halte bus, generasi muda membangun masa depan yang tetap berakar.
“Setiap pukulan kuas di tembok bisu, menanam kembali ingatan yang tak boleh padam.”
Ketika lampu jalan meredup satu per satu, kopi jalanan telah berbicara lantang membangkitkan pemikiran, merajut visi, dan menyalakan pelita perubahan bagi generasi yang siap bergerak. (*)
Tinggalkan Balasan