Tandaseru — Plt Direktur RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dr. Novindra A J Humbas, meminta Inspektorat mengaudit anggaran air bersih di rumah sakit tersebut.

Pasalnya, krisis air bersih hingga kini terus dikeluhkan pasien dan keluarga pasien hingga tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit.

“Sebenarnya sudah pernah dianggarkan sebelumnya, jadi di tahun 2021 ada anggaran pengadaan air bersih yang nilainya miliaran, kalau tidak salah Rp 5 miliar,” ungkap dr. Tony kepada tandaseru.com, Kamis (3/3/2025).

Menurutnya, dari nilai anggaran itu, sayangnya output pekerjaan tidak berdampak mengatasi krisis air di rumah sakit.

“Ini dirasakan sejak tahun 2022 sampai sekarang ini kita kekurangan air bersih. Seharusnya anggaran yang besar itu sudah bisa menjawab kebutuhan air di rumah sakit,” katanya.

“Jadi, kami berharap anggaran pengadaan air bersih itu patut diaudit oleh pihak Inspektorat. Sebenarnya sudah ada anggaran untuk penyediaan air bersih di tahun sebelumnya tapi tidak jelas penggunaannya,” timpalnya.

Ia bilang, pihaknya berencana mengusulkan pembuatan sumur bor dan penambahan profil penampung air di dek lantai dua rumah sakit.

“Sehingga ke depan ini dapat menjadi solusi untuk menjawab kebutuhan air di rumah sakit,” tandasnya.

Sahril Abdullah
Editor
Irjan Rahaguna
Reporter