Tandaseru — Anggota DPD RI dapil Provinsi Maluku Utara, Dr. R. Graal Taliawo, S.Sos., M.Si, melaksanakan sosialisasi empat konsensus dasar negara Indonesia kepada siswa dan siswi SMKN 1 Ternate, Maluku Utara, Rabu (26/2/2025).
Sosialisasi empat konsensus negara Indonesia, terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI ini berlangsung secara interaktif. Para siswa diberikan kesempatan bertanya langsung kepada Dr. Graal.
Dr. Graal usai sosialisasi menyebutkan, para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa. Sehingga itu, sangat penting pula diberikan pendidikan politik yang berbasis pada empat konsesus kebangsaan.
“Harapannya mereka punya pengetahuan wawasan supaya mereka bisa jadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara,” ucap Dr. Graal.
Dalam diskusi tersebut, siswa banyak membahas tentang bagaimana menjadi warga negara yang bertanggung jawab, partisipasi warga negara dalam memilih.
Anggota MPR-RI itu pun merasa kagum karena banyak dari peserta sosialisasi ini sudah memahami tentang bagaimana politik transaksional dan politik identitas sebagai sebuah kekeliruan yang harus dikoreksi.
“Menurut saya mereka ini akan menjadi pemilih-pemilih pemula kedepan sehingga sebelum nanti tercemar praktek politik di luar sana yang sudah sangat koruptif dan buruk, nah kita harus mitigasi,” jelas Graal.
Ia pun berharap melalui sosialisasi ini akan tumbuh generasi-generasi yang baik keterlibatannya dalam politik sebagai warga negara yang memahami empat konsesus dasar kebangsaan.
Salah satu siswi peserta sosialisasi, Rifka Yulianti Putri mengatakan dirinya bersama peserta yang lain sangat bersemangat mendapat tambahan bekal wawasan yang baru mengenai empat pilar dasar kebangsaan ini.
“Saya sangat bahagia karena ini pertama kali saya mengikuti sosialisasi untuk empat pilar di Indonesia dan pastinya menambah wawasan juga,” ucap Rifka.
Rifka mengaku sangat tertarik pada pembahasan DPRD dan DPR yang baginya menjadi pengetahuan baru bahwa institusi ini menjadi pengawas bagi pemerintah daerah dan pusat.
“Lewat ilmu yang kita dapat tadi kita bisa mengetahui bahwa korupsi itu penyakit yang berbahaya untuk kita sekarang dan masa depan,” cetusnya.
Tinggalkan Balasan