Tandaseru ‐‐ Komisi III DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mendesak pemda mengevaluasi Direktur RSUD Ir. Soekarno. Pasalnya, kondisi rumah sakit tersebut dinilai kian memprihatinkan.

Akhir-akhir ini, kondisi bangunan RSUD kerap dikeluhkan warga. Mulai dari plafon dan lantai ambruk, genset lampu tidak maksimal, dan halaman rumah sakit ditumbuhi semak belukar.

Desakan evaluasi direktur disampaikan Ketua Komisi III, Sukri Hi Rauf.

“Saya juga meminta kepada ibu direktur agar kiranya pola atau manajemen rumah sakit berkaitan dengan hal-hal kelangkaan yang wajib terutama obat-obatan harus diutamakan, karena itu sesuatu yang mendasar,” ujar Sukri kepada tandaseru.com, Jumat (17/1/2024).

Persoalan ini, Sukri berharap tidak terjadi lagi di tahun 2025 telah berjalan.

“Jika itu terjadi maka kemampuan direktur tidak baik, dan itu perlu dievaluasi,” tegasnya.

Menurut dia, DPRD juga menyampaikan penegasan kepada bupati Morotai, agar setiap persoalan di RSUD yang dikeluhkan warga langsung diantisipasi.

“Karena RSUD adalah pelayanan mendasar yang tidak dapat ditawar. Pemda Morotai memperhatikan secara serius mengenai pelayanan dan kebutuhan rumah sakit sebaik mungkin,” cetusnya.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, saat ini APBD tengah dievaluasi Mendagri RI. Karena itu Pemda Morotai bisa menyikapi dengan dana tertentu.

“Jadi kalau ada dana tertentu keluhan di rumah sakit langsung diatasi sebelum APBD 2025 diselesaikan,” imbuhnya.

“Apalagi kebutuhan pasien kebutuhan perawat, bidan dan dokter itu tidak bisa ditawar karena itu pelayanan mendasar,” ujar Sukri.

Sementara itu, direktur RSUD Ir. Soekarno dr. Intan Imelda Engelbert Tan mengatakan kerusakan bangunan disebabkan relatif cepat rusak karena cuaca Morotai ekstrem.

“Sehingga bangunan mudah rusak meskipun baru dibangun,” tandasnya.

Sahril Abdullah
Editor
Irjan Rahaguna
Reporter