Tandaseru — Dinas Kesehatan Halmahera Barat, Maluku Utara, akan mendapatkan suntikan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 29 miliar dari pemerintah pusat di tahun 2025. Anggaran ini bakal membantu mewujudkan program Halbar Sehat.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Novelheins Sakalaty melalui siaran persnya yang diterima tandaseru.com, Minggu (22/12/2024).
Novelheins mengatakan, Pemerintah Daerah Halmahera Barat terus berkomitmen melanjutkan salah satu program prioritas Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhamad yaitu Halbar Sehat.
“Untuk memastikan bahwa program Halbar Sehat terus dilanjutkan pada tahun 2025 maka anggarannya telah dimasukkan dalam batang tubuh induk APBD tahun anggaran 2025 sebesar Rp 15 miliar bersumber dari DAU Mandatori, guna menjamin masyarakat Halbar yang kurang mampu di luar ASN, TNI, Polri dan pensiunan untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar secara gratis, baik di tingkat puskesmas maupun rujukan ke RSUD,” ungkapnya.
Mantan Camat Tabaru ini memaparkan, untuk mewujudkan program Halbar Sehat perlu didukung fasilitas dan SDM yang memadai. Berita baiknya, tahun 2025 Dinkes Halbar memperoleh suntikan dana dari pemerintah pusat sebesar Rp 29 miliar. Anggaran ini diperuntukkan bagi pembangunan dua unit puskesmas yaitu Puskesmas Balisoan di Kecamatan Sahu dan Puskesmas Tolofuo di Kecamatan Loloda.
“Lalu pembangunan satu unit Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di Kecamatan Jailolo, pengadaan ambulans satu unit, pembangunan rumah paramedis di Kecamatan Loloda Tengah dan lain-lain. Semuanya dibangun dan direalisasikan pada tahun 2025 dan bersumber dari DAK,” bebernya.
Ia menjelaskan, semua usulan tersebut telah diusulkan sejak tahun 2023 dan disetujui Kementerian Kesehatan RI untuk direalisasikan pada 2024 dan 2025.
“Jadi, jika dua puskesmas baru yang akan dibangun tahun depan maka seluruh puskesmas di Halbar yang berjumlah 15 puskesmas sudah selesai dibangun dengan standar prototipe Kementerian Kesehatan RI,” ujarnya.
Novelheins menyampaikan, khusus ambulans tahun 2024 sudah direalisasikan 10 unit dan telah digunakan di 10 puskesmas.
“Dan untuk tahun 2025 kita mendapatkan satu unit ambulans. Soal pemenuhan SDM kesehatan sudah dilakukan tes untuk PPPK dan tinggal menunggu hasil yang segera diumumkan. Dengan demikian, perlahan tapi pasti sarana prasarana dan SDM kesehatan bisa terpenuhi,” tuturnya.
“Berdasarkan data dan fakta, terjadi peningkatan kunjungan ke puskesmas dan RSUD. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya semua layanan gratis maka yang selama ini tidak pernah berobat ketika sakit sekarang sudah bisa menikmati layanan kesehatan yang mudah diakses,” imbuh Novelheins.
Ke depan, Dinkes bersama semua stakeholder terus berupaya agar masyarakat tetap menjaga gaya hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat.
“Jadi implementasi Halbar Sehat bukan hanya untuk melayani orang sakit, tapi juga berorientasi pada promotif, preventif dan salah satu yang akan dilakukan adalah menyediakan fasilitas kebugaran untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar,” jabarnya.
“Untuk layanan rujukan tahun 2025, RSUD Jailolo sudah bisa memberikan pelayanan Computer Tomography SCAN (CT SCAN) untuk mendeteksi penyakit tumor, kanker, jantung, stroke dan lain-lain yang selama ini harus dirujuk di luar Halbar. Kemudian alat mamografi untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara serta alat untuk unit transfusi darah,” tambah Novelheins.
Ia menambahkan, dengan adanya beberapa fasilitas dari RSUD Jailolo dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai SOP dan SPM yang ditetapkan Kemenkes RI.
“Memang kami sadari dalam implementasi Halbar Sehat masih banyak kekurangan, tapi dengan keterbatasan anggaran Pak Bupati bersama Pak Wakil tetap konsisten pada komitmen untuk menjamin kebutuhan dasar masyarakat Halbar bisa terpenuhi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan